Alhamdulillah, islamina.id hadir dengan bulletin Jum’at Al-Wasathy rutin yang dapat dibaca oleh kaum muslimin seluruh Indonesia. Bulletin Jum’at ini hadir dalam rangka membumikan nilai dan ajaran moderasi Islam di tengah masyarakat.
Bulletin Jum’at Al-Wasathy edisi kali ini dengan judul “MEMBACA KEMBALI KISAH KAUM LUTH AS. DI DALAM AL-QUR`AN (Tafsir QS. Al-‘Ankabut: 28 – 34)”
Nabi Luth as. diutus untuk membenahi moralitas penduduk Sodom. Selain homoseksual, mereka suka merampok dan berbuat kemungkaran sebagaimana yang tercatat dalam QS. al-Ankabut: 28 – 34, “Mengapa kalian suka berbuat keji (fâhisyah), perbuatan yang tak pernah dilakukan orang-orang sebelum kamu?” tanya Nabi Luth pada penduduk Sodom. Sebagian mufassir memaknai “fâhisyah” dalam ayat ini sebagai perbuatan sodomi, sebagian lagi memaknai sebagai adbâr al-rijâl (anus laki-laki). Ini dipertegas ayat setelahnya, “Bukankah kalian mendatangi (menggauli, melampiaskan nafsu seksual) laki-laki, bukan perempuan?” Penggunaan kalimat tanya dalam ayat ini, menurut ahli tafsir, mengandung makna pengingkaran sekaligus celaan (al-inkâr wa al-tawbîkh).
Pertanyaannya adalah, apakah azab Allah Swt. yang ditimpakan pada kaum Nabi Luth semata-mata karena mereka adalah pelaku sodomi? Atau azab Allah kepada mereka karena alasan-alasan lain yang paling mendasar selain sodomi?