Seringkali pandangan parsial menyebabkan masalah. Pun demikian dengan pertanyaan tersebut. Islam sendiri mengajarkan pemeluknya untuk menebarkan nilai rahmat terhadap seluruh makhluk, termasuk dengan hewan. Ini merupakan konsekuensi logis syariat Islam, yang diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai syariat hanifiyah dan samhah.
Dalam konteks interaksi dengan hewan, Nabi SAW menitahkan umat untuk berinteraksi dengan baik. Seseorang yang memutuskan untuk memelihara hewan, harus memperhatikan kandang, makanan, dan gizi hewan. Perlakuan baik seseorang terhadap hewan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan rahmat Allah SWT, sekalipun ia bergelimang dosa. Nabi SAW menuturkan, seorang pekerja seks komersial (PSK) dimasukkan surga oleh Allah karena memberikan minum air anjing yang kehausan.
Selengkapnya baca dan unduh di sini:
[sdm_download id=”5693″ fancy=”0″]