Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Apa Tantangan Millenial Belajar Islam?

Apa Tantangan Millenial Belajar Islam?

Apa Tantangan Millenial Belajar Islam?

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
21/06/2020
in Kolom
14 0
0
14
SHARES
286
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram


Ketika penulis menjadi narasumber seminar online yang diadakan oleh salah satu lembaga, ada pertanyaan menukik meskipun sebenarnya biasa saja. Yaitu apa tantangan millenial saat belajar Islam? Hemat penulis walaupun itu soal sederhana tetapi jika diurai, ada beberapa permasalahan serius yang bisa berakibat “gawat darurat.”

Millenial yang saat ini konon berjumlah empat puluh persen dari penduduk Indonesia di satu sisi menjadi tantangan serius khususnya dalam problematika memahami Islam. Kenapa? Karena jika tidak digarap dengan baik justru Indonesia akan kebanjiran manusia yang gagal faham tentang Islam.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Pengaruh utama karena derasnya arus informasi tentang Islam yang menjadi faktor millenial lebih dominan dengan pembelajaran Islam yang dinilai lebih “ciamik” dan fashionable. Hal ini didorong kesadaran para pendakwah yang menjadikan pangsa pasar anak-anak muda selalu menekankan pada perangkat budaya-budaya populer. Seperti yang dikutip Ibtisam, dakwah di kalangan anak muda pada mulanya menggunakan majalah (Hasan 2009), Novel (Kailani 2012), televisi satelit (Moll 2012), musik (Nasir 2016).

Medium demikian itu digunakan untuk menarik anak-anak muda dari tempat mainnya menuju belajar Islam yang tren disebut hijrah. Lalu kenapa hijrah menjadi kian menakutkan? Alasannya karena ideologi agama yang dipelajari cenderung kaku. Ini wajar saja terjadi karena para pengajar yang mayoritas merajai dunia anak-anak muda itu adalah mereka yang tidak belajar Islam secara kaffah, seperti belajar di Pesantren (Hasan 2009).

Dalam fenomena yang serupa juga tidak bisa dilupakan adanya gerakan Tarbiyah yang sudah terjadi dua puluh tahun lalu, yang hasilnya bisa kita lihat hingga saat ini. Khususnya orang-orang kota yang semakin terislamkan dengan simbol-simbol yang dianggap mencerminkan kesalihan dalam beragama. Ini juga menjadi sebab para millenial lebih condong belajar dengan narasumber yang sesuai dengan selera orangtua mereka.
Era sekarang, melihat sikap beragama orang-orang kota seharusnya bisa menjadi semacam “daur ulang” dari Islam yang semula memiliki jiwa kosmopolitan. Hodgson (2009) mencatat, jika Islam mampu menempati posisinya pada masa keemasan tidak lepas dari pemikirannya yang maju dan kosmopolit. Di Indonesia juga demikian. Dalam sejarahnya, Islam yang identik sebagai agama orang-orang pesisir yang saat itu menjadi pusat perkotaan, juga tidak lepas dari pemikirannya yang maju. Banyak sekali penelitian tentang ini.

Fakta-fakta tersebut seharusnya menjadi pijakan millenial saat belajar Islam, agar tidak merasa puas dengan informasi tentang Islam yang didapatkan. Atau cenderung terkungkung dalam kegagapan memahami pelajaran tentang Islam. Karena prinsip dasar Islam adalah mengajak umatnya untuk terus melakukan inovasi, kreatifitas dan berkemajuan, yang bisa memadukan antara pemikiran Barat dan Timur lalu lahir suatu pemahaman yang relevan, keindonesiaan (Burhani 2015).

Page 1 of 2
12Next
Previous Post

3 Fakta Terkini Tentang Gus Azmi

Next Post

Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam

Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam

Dari Piagam Madinah Ke Pancasila

Dari Piagam Madinah ke Pancasila

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.