Kufah
a. Alqamah bin Qais An-Nakki’
b. Abū ‘Abdurrahman As-Salma
c. Al-Aswad bin Zaid An-Nakki’
d. Said bin Jabir
e. ‘Amr bin Syarhabil
f. ‘Amr bin Maimun
g. Al-Harīts bin Qais
Syam
a. Al-Mughirah bin Abi Syihab Al-Makhzumi
b. Abū Darda’
c. Khalid bin Said
d. Shahib Abī Darda’
Pada awal abad pertama Hijriyah masa Tabi’in, muncullah beberapa Ulama yang konsen dalam masalah Qirā’at. Sehingga mereka menjadi Imam dan ahli Qirā’at yang followed and trusted. Dari generasi ini dan generasi sesudahnya terdapat tujuh orang yang terkenal sebagai Imam dan kepada merekalah Qirā’at dinisbatkan hingga sekarang. Tujuh Imam Qirā’at tersebut sebagai berikut:
1. Imam Abū ‘Amr
2. Imam Nafi’
3. Imam ‘Āshim
4. Imam Hamzah
5. Imam Al-Kisa’i
6. Imam Ibnu ‘Amir
7. Imam Ibnu Katsir
Keutamaan dan Tujuan Belajar Qirā’at Sab’ah
Ilmu Qirā’at menjadi ilmu yang sedikit, bahkan jarang dipelajari oleh masyarakat Muslim Urban. Mungkin berbeda dengan komunitas Muslim yang berada di Pesantren atau pedesaan, yang memang tradisi pengajian-pengajian Alquran masih terus dilaksanakan. Di sisi lain, Qirāat menjadi aneh jika telinga orang Muslim awam baru mendengar bacaan yang tidak umum di Indonesia.
Substansi Ilmu Qirā’at adalah implikasi paling utama dengan membaca Alquran. Posisi Ilmu Qirā’at terhadap ilmu lainnya yaitu untuk penjelas. Orang yang belajar ilmu Tajwid, Tafsir, Nahwu, Sharaf, Balaghah, dan ilmu lain, harus juga mempelajari Qirā’at. Begitupun sebaliknya.
Tujuan belajar Qirā’at supaya terjaga dari kesalahan membaca Alquran yang harus sesuai tuntunan Imam dan perawinya. Dan juga harus sesuai dengan tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Download Alquran 7 Qirā’ah disini:
*Diinspirasi dari Salman Al-Farisi (JQH Kabupaten Mojokerto)
Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi, Ṭabaqāt al-Qurra’, 1998.
Hasan Bisri, Mengenal Ilmu Qiraat, Sukabumi: Farha Pustaka, 2019.
Manna’ Al-Qaṭṭān. Mabāḥits fī ʿUlūm al-Qur’ān. Kairo: Maktabah Wahbah, 2004.
Muhammad bin Bahadir az-Zarkasyi. al-Burhān fī ʿUlūm al-Qur’ān. Beirut: Dār al-Ma’rifah, 1391 H.
Muhammad Al-Hibsy, al-Qirā’at al-Mutawātirah, Beirut: Dār al-Fikri, 1999.
Muhammad Mahmud ‘Abdullah, al-Ahruf Sab’ah wa Ushūl al-Qirā’at, Kairo: Dār as-Shabuni, 2006.
Wawan Djunaedi, Sejarah Qira’at Al-Quran di Nusantara, Jakarta: Pustaka STAINU, 2008.