Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Bersama Keluarga,                                 Menggapai Surga

Bersama Keluarga, Menggapai Surga

Bersama Keluarga, Menggapai Surga

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
19/07/2020
in Kolom
6 0
0
6
SHARES
121
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Keluarga merupakan aset terpenting bagi umat Muslim. Pada suatu pagi, ada chat yang masuk di WA yang buat saya tersenyum : “Kiai, kapan-kapan ane request dong, materi tentang ‘birr al-abna’ untuk perimbangan aja, karena sering banget bahasan tentang ‘birr al-walidayn’.

Untuk memenuhi request tersebut, tulisan kali ini kita coba mengupas masalah yang diminta sahabat kita tersebut. Mudah-mudahan bisa menjadi bahan perimbangan. Supaya tidak terlalu panjang, mungkin bahasan ini tidak hanya kali ini saja, tapi akan berlanjut hingga dirasa cukup pembahasannya. Bila di rasa masih kurang ya nanti kita lanjutkan lagi.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

‘Birr al-abna’ memang istilah yang kurang lazim, tidak seperti istilah birr al-walidayn. Biasanya istilah sandingan untuk ‘birr al-walidayn’ itu ‘huquq al abna ‘ala al-walidayn‘ (hak-hak anak yang didapatkan dari orang tuanya). Saat saya konfirmasi ke sahabat yang me-request: “Kang, istilah birr al-abna‘ ini kan kurang lazim ya! apa yang dimaksud birr al-abna‘ ini adalah kewajiban orang tua terhadap anaknya?”. Beliau menjawab: “iya kiai maksudnya itu!. Istilah birr al-abna itu memang bukan istilah yang ada di kitab-kitab, tapi lebi pada style “slank” saja supaya ada korelasinya dengan birr al-walidayn.”

Istilah ini membuat saya penasaran untuk men-searching di google, dan bertanya kepada beberapa sahabat yang akrab dengan Bahasa Arab dan keilmuan Islam. Kesimpulan yang saya dapatkan, makna birr al-abna lebih kepada huquq al-abna’ ‘ala al walidayn. Bila kita ingin menggunakan istilah birr al-abna sebagai sandingan birr al-walidayn, saya dengan keterbatasan referensi yang saya miliki, belum menemukan istilah ini dipakai dalam makna sebagai sandingan kata birr al-walidain. Jadi istilah yang akan kita pakai ada istilah yang lazim saja yaitu biir al-walidayn bila dari anak ke orang tua. Dan bila dari orang tua ke anak maka memakai istilah huquq al-abna ‘ala al-walidayn (al-aba).

Terlepas dari istilah birr al-abna di atas, yang jelas renungan subuh ini akan mengupas dari sisi hak-hak anak yang didapatkan dari orang tua, bukan sebaliknya yaitu kewajiban anak pada orang tua, karena subtansi request sahabat di atas adalah bagaimana seharusnya orang tua memperlakukan buah hati sehingga anak-anaknya menjadi anak yang saleh dan menemaninya di surga, sebagaimana firman Allah SWT:

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

“Surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang shalih dari bapak- bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (Q.S Ar-Ra’du: 23).

Imam Ibnu Katsir rahimahullah ( Tafsir Ibn Katsir Maktabah Dar- As-Salam, jilid 2 hal. 1494) menjelaskan maksud ayat tersebut; “Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam Surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk Surga agar hari mereka senang. Sampai-sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi sebagai anugerah dari-Nya dan kebaikan-Nya, tanpa mengurangi derajat ketinggian seseorang dari kedudukannya. Hal ini sejalan dengan firman Allah:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Page 1 of 2
12Next
Tags: Birrul WalidaynKeluargaKeluarga IslamMenggapai SurgaSurga
Previous Post

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Mendidik Anak dengan Penuh Kasih Sayang

Next Post

Hakikat Tawadhu’

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Hakikat Tawadhu’

Hakikat Tawadhu’

Tips Mendekatkan Anak Dengan Alquran

Misi Utama Al Qur’an sebagai Pembawa Rahmat bukan Penebar Laknat

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.