Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Bersama Keluarga,                                 Menggapai Surga

Bersama Keluarga, Menggapai Surga

Bersama Keluarga, Menggapai Surga

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
19/07/2020
in Kolom
6 0
0
6
SHARES
121
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Q.S. Ath-Thur: 21).”

Ayat di atas jelas menunjukkan bahwa kita sekeluarga bisa masuk surga bersama dengan syarat kita semua menjadi orang-orang saleh. Untuk itu, hendaknya selaku orang tua, kita bukan hanya menuntut dan memperhatikan hak kita dari anak-anak kita dan menuntut mereka menjadi anak yang birr al-walidayn, tapi kita lupa bahwa agar anak-anak kita birr alwalidayn, kita juga harus memberikan hak-hak mereka, seperti mendidik mereka terutama dalam hal agama lalu menjaga kesehatan fisik mereka dan lain-lain. Sehingga dengan demikian anak-anak kita terbimbing dan menjadi anak saleh yang taat kepada Allah dan rasul-Nya serta berbakti kepada kita. Bila anak-anak kita menjadi anak-anak saleh kita juga akan merasakan manfaatnya baik saat kita masih hidup maupun saat kita telah tiada.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Dalam satu hadits dijelaskan bahwa ketika kita sudah meninggal dunia dan amal kita sudah terputus (idza mata ibnu adam inqotho’a ‘amaluhu illa min tsalatsin..), ternyata masih ada amal yang tidak terputus, yang berarti pahala masih mengalir kepada kita, salah satunya adalah anak saleh (waladun sholihun). Di hadits lain, Ibnu Majah meriwayatkan satu hadits yang mengisahkan manfaat yang didapatkan orang tua akibat kebaikan anak-nya, walau itu berupa istighfar:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ ‏”‏ الْقِنْطَارُ اثْنَا عَشَرَ أَلْفَ أُوقِيَّةٍ كُلُّ أُوقِيَّةٍ خَيْرٌ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ ‏”‏ ‏.‏ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏”‏ إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ ‏”‏ ‏.‏

“Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Satu Qinthar adalah dua belas ribu uqiyah, dan setiap satu uqiyah lebih baik dari pada apa yang ada di antara langit dan bumi.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Sesungguhnya seseorang akan di angkat derajatnya di surga, lalu orang tersebut akan bertanya, ‘Bagaimana ini bisa terjadi? ‘ lalu dijawab, ‘Karena anakmu telah memohonkan ampun untukmu’.”

Jadi ketika orang tua mampu menjalankan amanah dengan memberikan antara lain perhatian, kasih sayang dan pendidikan anak yang merupakan hak mereka sehingga menjadi anak yang baik dan berbakti—menjadi anak saleh— maka orang tua akan memperoleh manfaat tidak hanya di dunia tapi juga manfaat di akhirat.

Kita ingin anak-anak kita menjadi qurrata a’yun, yang menyenangkan dan menyejukkan hati dan pandangan kita. Untuk mencapai hal tersebut kita harus berupaya sejak dini melakukan tahapan-tahapan dan proses yang menjadi kewajiban dan kesunnahan kita terhadap anak sehingga kita, istri kita dan anak-anak kita bisa bersama masuk surga sebagaimana digambarkan dalam surat ar-Ra’du ayat 23 dan at-Thur ayat 21 di atas. Untuk itu, hendaknya kita merubah konsep hidup kita bersama keluarga, yang tadinya hanya hidup bersama sampai mati, kita rubah— misalnya— menjadi hidup bersama di dunia dan bahagia bersama di surga . Untuk bisa mencapai hal tersebut, apa yang hendaknya kita lakukan? Jawaban pertanyaan ini in syaa Allah kita bahas pada renungan berikutnya.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً . آمين يا رب العالمين

Wallahu a’lam

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Birrul WalidaynKeluargaKeluarga IslamMenggapai SurgaSurga
Previous Post

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Mendidik Anak dengan Penuh Kasih Sayang

Next Post

Hakikat Tawadhu’

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Hakikat Tawadhu’

Hakikat Tawadhu’

Tips Mendekatkan Anak Dengan Alquran

Misi Utama Al Qur’an sebagai Pembawa Rahmat bukan Penebar Laknat

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.