Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Definisi Mukminina Haqqa

Definisi Mukminina Haqqa

Definisi Mukminina Haqqa

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
14/08/2020
in Kolom
69 2
0
70
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Terkait definisi mukminina haqqa, sedikit saya ceritakan kisah. Ada kisah ketika Rasulullah SAW menyapa dan bertanya kepada para sahabat yang sudah memiliki iman kepada ajaran Nabi SAW.:

كيف اصبحتم ؟ فقالوا : اصبحنا مؤمنين بالله فقال وما علامة ايمانكم ؟ قالوا : نصبر على البلاء ، ونشكر على الرخاء ونرضى بالقضاء

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

“Bagaimana keadaan kalian di pagi ini?” Para sahabat menjawab: “Di pagi ini kami tetap beriman kepada Allah Swt.” Nabi Saw. Bertanya lagi: “Apakah tanda iman kalian?” Mereka menjawab: “Kami bersabar atas musibah, bersyukur atas kelapangan dan ridho dalam menerima qodho (ketetapan).”
Lalu Rasulullah SAW. Bersabda, “Kalau begitu kalian benar-benar termasuk orang-orang mukmin yang sebenarnya. Demi Allah yang memelihara kabah” (dikutip dari kitab Nashoih al-‘Ibad , Bab al-Tsulatsiy Maqolah ke-25).

Menyapa perbuatan yang simpel sesungguhnya tapi kadang ada yang enggan melakukannya. Padahal menyapa itu penting untuk membangun komunikasi dan hubungan yang lebih dekat dan akrab, mencairkan suasana. Dan satu lagi yang tidak kalah penting, menyapa ternyata bisa menghilangkan kecanggungan. Sapaan sekedar ’ assalamu’alaikum” dengan ditambah senyum dan wajah ceria ternyata cukup banyak manfaatnya bagi kita. Apalagi menyapa itukan tidak perlu energi banyak, hanya melontarkan beberapa huruf. Jadi tidak rugi kalau kita membiasakan diri untuk menyapa anak, istri, sahabat dan teman.

Namun hati-hati juga dalam menyapa, kita harus pandai menempatkan diri dan bertegur sapa dengan baik dan sopan. Karena bisa jadi bila salah melakukannya yang terjadi malah kontra produktif dan membuat hubungan jadi renggang.

Coba kita perhatikan kembali hadits di atas, Rasul SAW tidak merasa malu dan khawatir dipandang rendah oleh sahabatnya, beliau biasa saja menyapa mendahului sahabat-sahabatnya, meski beliau seorang Rasul. Perhatikan juga jawaban para sahabat saat Rasul SAW menyapa dan bertanya. Ternyata mereka tidak menjawab sebagaimana lazimnya yang kita lakukan.

Kalau kita disapa: “Bagaimana keadaan kamu saat ini..? Langsung jawab:, Alhamdulillah sehat wal afiat” Para sahabat nabi SAW menjawab:’ kami dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.” Namun kalau kita menjawab seperti jawaban para sahabat bisa jadi akan menimbulkan persepsi lain, dan bija jadi ada yang komentar: ‘ ala sok alim ente,,,kayak iman ente benar aje..” he he. Kita memang bukan hidup di zaman sahabat yang dikatakan Rasul SAW sebaik-baik generasi. Terlebih kita juga tidak terbiasa dan lazim menjawab dengan kalimat seperti itu. Terlepas dari jawaban kita saat ditanya, yang jelas kita bisa mengambil ibrah dari hadits di atas.

Pertama, Rasul SAW cukup bertanya bagaimana kondisi kalian, beliau tidak mendesak jawaban para sahabat, dengan mengatakan: kalian masih beriman? Jawaban sepenuhnya diberikan kepada para sahabat. Tegur sapa kita sekarang ini sudah agak beda, tidak seperti dulu. Tegur sapa kita terkesan seperti mendesak teman yang kita sapa. Dan—maaf—terkadang bisa membuat yang disapa agak jengkel.

Dulu, kita kalau menyapa cukup dengan berkata:” Bagaimana kabarnya.?” Atau ditambah dengan kalimat doa: “semoga ente sehat wal afiat.” Sekarang kalimatnya beda; “ Gimana ente,,, ente sehat? “ Saya punya teman ketika disapa seperti itu dia agak jengkel, lalu die menjawab: “ kalau ane kagak sehat ngapain ane ade di sini.”

Mungkin yang menyapa niat dan tujuannya baik, tapi tujuan yang baik belum tentu menghasilkan yang baik. Kalau begitu ya mendingan kita kembali menyapa seperti dahulu “bagaimana kabar ente.” Atau silahkan ditambah dengan doa “ semoga ente sehat wal afiat.” Bukan dengan kalimat pertanyaan; “ gimana ..ente sehat..? He he

Kedua, Jawaban para sahabat yang juga luar biasa. Mereka tidak menjawab dengan hal-hal yang bersifat duniawiyah—bukan berarti tidak perlu—tapi mereka menjawab pada inti kenikmatan yang tertinggi bagi seorang hamba Allah yaitu beriman kepada Allah SWT. Yang mana ciri-cirinya dilanjutkan tatkala menjawab lanjutan pertanyaan Rasul SAW. Bukan berarti menjawab dengan “alhamdulillah sehat wal afiat”, tidak benar.

Jawaban kita juga sudah oke karena menunjukkan ungkapan rasa syukur. Sepertinya jawaban para sahabat tersebut seakan memberikan pelajaran bagi kita bahwa ada hal yang paling penting dalam kehidupan kita di dunia ini yang bukan hanya sekedar sehat dan banyak rizki, yaitu keimanan yang benar kepada Allah SWT.

Page 1 of 2
12Next
Tags: ImanMukminMukminunRidhoSabarSyukur
Previous Post

Umur, Nikmat yang Kadang Terabaikan

Next Post

Tawakkal Di Tengah Pandemi

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Tawakkal Di Tengah Pandemi

Tawakkal Di Tengah Pandemi

Ayana, Barcelona, Dan Kemerdekaan Korsel

Ayana, Barcelona, dan Kemerdekaan Korsel

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.