Sejarah membuktikan bahwa ulama dan pesantren berkontribusi besar dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa ini. Semangat resolusi jihad yang menggaungkan Hubbul Wathan Minal Iman ini tidak boleh dilupakan dan harus terus diwariskan dan ditanamkan kepada para santri dan masyarakat secara luas. Di era kekinian, santri dan generasi muda harus gelorakan jihad kebangsaan dengan mengambil panggung dan mengambil kontestasi narasi di dunia digital untuk jaga kedaulatan NKRI.
Hal itu dikatakan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Nisan Setiadi, SE, dalam sambutannya pada penutpan Workshop dan Pelatihan Santri Melalui Bidang Agama Dan Multimedia Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (17/6/2022).
“Di Pesantren Tebuireng inlah kita ketahui sebuah prasasti sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh bangsa ini yakni lahirnya resolusi jihad untuk merebut kembali kemerdekaan Indonesia,” ujar Nisan.
Nisan mengungkapkan kalau dulu para pendahulu bangsa menggelorakan resolusi jihad, generasi penerus sekarang, terutama para santri harus menggelorakan resolusi jihad kekinian yaitu jihad kebangsaan untuk menjaga kedaulatan NKRI secara terus menerus.
“Resolusi jihad kekinian dengan semangat yang sama harus terus menjadi semangat ibadah dan perjuangan para santri,” terang Nisan.
Lebih lanjut Deputi I BNPT menjelaskan bahwa ancaman kedaulatan bangsa ini tidak pernah usai. Berbagai aksi kekerasan dan teror yang merusak perdamaian dan kerukunan masyarakat masih menjadi potensi yang mengkhawatirkan.
Selain itu, penyebaran ideologi yang bertentangan dengan falsafah negara yang telah menjadi kesepakatan para leluhur bangsa ini selalu muncul di permukaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itulah, usaha menjaga kedaulatan bangsa dan menjaga nilai dan warisan para leluhur bangsa Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama dan bersinergi.
Nisan menerangkan bahwa BNPT dengan kebijakan Pentahelix terus berkomitmen dan konsisten untuk mengajak seluruh komponen masyarakat baik pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha maupun media.
“Oleh karena itu kegiatan pada hari ini merupakan salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi BNPT dengan komunitas dari kalangan pesantren khususnya para santri dari generasi muda untuk bersama-sama meneguhkan komitmen kebangsaan dalam menjaga NKRI yang damai, harmoni dan bermartabat,” jelasnya.
Mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara TNI AD ini menerangkan bahwa ancaman penyebaran paham intoleran, radikalisme dan terorisme terus meningkat khususnya di dunia maya. Tanpa kenal lelah kelompok ini terus menyebarkan propaganda, provokasi dan hasutan yang bernuansakan intoleransi, segregasi dan nilai yang bertentangan dengan semangat kebangsaan.
Selain itu, kelompok ini seringkali menyuarakan narasi yang membenturkan nilai agama dengan nilai-nilai kebangsaan untuk mempengaruhi generasi muda.