Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Enjoy Menyikapi Perbedaan

Enjoy Menyikapi Perbedaan

Enjoy Menyikapi Perbedaan

Nurul H. Maarif by Nurul H. Maarif
17/02/2021
in Kajian, Populer
5 1
0
6
SHARES
111
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Bahkan dalam internal mazhab saja, acap kali antara ulama yang satu dengan yang lain, juga berbeda.  

Dalam hal kenajisan (liur) Anjing, mereka berbeda-beda pandangan, padahal sama-sama berangkat dan merujuk Hadis tentang jilatan Anjing pada bejana yang mengharuskan mencucinya tujuh kali yang salah satunya disertai debu (HR. Muslim, dari Abu Hurairah).

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Dalam hal batal atau tidaknya wudhu’ akibat persentuhan kulit laki-laki dengan perempuan yang bukan mahram, itu juga mereka berbeda-beda pandangan, kendati ayat yang dirujuk sama persis: aw lamastum al-nisa’/atau kalian menyentuh perempuan (Qs. al-Maidah: 6). 

Belum lagi soal sunnah-sunnah yang lain semisal qunut Shubuh, ukuran membasuh rambut dalam wudhu, dan sebagainya. Dalam hal-hal yang sifatnya prinsip agama, perbedaan pandangan ini memang tidak akan terjadi; semisal terkait jumlah rakaat shalat Dhuhur, Ashar, Mahgrib, ‘Isya dan Shubuh; terkait arah kiblat, waktu puasa Ramadhan, dll.

Jika perbedaan terjadi pada wilayah prinsip seperti ini, maka menurut Imam al-Khattabi, dampaknya akan membahayakan akidah umat Islam.

Cara Ulama Menyikapi Perbedaan

Untuk itu, ketika para ulama menghadapi keragaman pandangan furu’iyyah (disiplin cabang, bukan pokok), mereka santai dan enjoy. Mereka tidak mempertentangkannya secara serius, apalagi hingga gontok-gontokan, saling mengancam atau mem-bully, toh masing-masing memiliki pijakan dalil dan logika sendiri-sendiri. 

Tak heran karenanya, dalam tradisi dan keyakinan para ulama, dikenal semboyan yang sangat populer: ra’yuna shawab yahtamil al-khata’ wa ra’y gharina khata’ yahtamil al-shawab (Pendapat yang kami yakini benar, bisa saja malah mengandung kekeliruan. Pendapat selain kami, yang kami nilai keliru, bisa jadi malah mengandung kebenaran).

Mereka tidak memfanatikkan pandangannya, sehingga menilai pandangan dirinya yang paling benar dan pandangan orang lain niscaya keliru.

Bahkan, mereka seringkali mewanti-wanti generasi setelahnya, supaya tidak mengikuti pandangan mereka, melainkan mengikuti apa yang mereka ikuti, yakni Alquran dan Sunnah, karena kebenaran hasil ijtihad itu sifatnya relatif! Itulah kesantaian mereka dalam menyikapi keragaman, yang perlu diteladani.

Kesadaran bahwa “keragaman sengaja Allah SWT ciptakan untuk kemudahan umat ini” mestinya terus tertanam kuat dan mengakar dalam diri setiap muslim, sehingga mereka sungguh-sungguh bergembira merayakan perbedaan.   

Itulah hikmah perbedaan, sebagai rahmat bagi umat. Melalui keragaman, umat Islam bisa menyeleksi dan memilih mana pandangan yang sesuai kebutuhan dirinya, masyarakatnya dan konteks sosialnya, sehingga ajaran Islam benar-benar shalih li kull zaman wa makan (kompatibel untuk segala situasi dan kondisi). Wa Allah a’lam.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Cara menyikapi perbedaanenjoyperbedaanPerbedaan bahasaPerbedaan kulit
Previous Post

Eksistensi dan Peran Ulama Perempuan

Next Post

Tahukah Kamu Istilah Mursyid?Ini Penjelasannya

Nurul H. Maarif

Nurul H. Maarif

Guru Pondok Pesantren Qothrotul Falah Cikulur Lebak Banten & Dosen STAI La Tansa Mashiro Lebak

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
kampanye anti intoleransi
Kajian

Apakah Toleransi Berarti Membiarkan Intoleransi?

21/04/2024
Ulil Abshar: Kesinambungan Dari Situbondo (1984) ke Sidoarjo (2022)
Kabar

Ulil Abshar: Kesinambungan Dari Situbondo (1984) ke Sidoarjo (2022)

12/07/2023
Next Post
Ini Daftar Nabi Yang Mendapatkan Ilmu Khusus

Tahukah Kamu Istilah Mursyid?Ini Penjelasannya

Muhammadiyah Dan Gagasan Dasar Berijtihad

Muhammadiyah dan Gagasan Dasar Berijtihad

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.