Rabu, Oktober 8, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Fungsi Umat Islam Dalam Berindonesia

Fungsi Umat Islam Dalam Berindonesia

Fungsi Umat Islam dalam Berindonesia

Fadhil Ashari by Fadhil Ashari
28/05/2021
in Gagasan, Tajuk Utama
8 0
0
7
SHARES
144
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

“Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam,” [Q.S. al-Anbiyā’: 107].

Baca Juga:
Menjadi Muslim yang Cinta Tanah Air

BacaJuga

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Empat Prinsip Kesantunan

Seiring dengan dogma paham agama yang tidak sejalan dengan kearifan lokal dan berpotensi menyebabkan gagal paham dalam memahami perilaku Islam sesuai syar’i, maka apa yang harus kita perbuat?

Ada empat prinsip dasar yang dapat menumbuhkan sikap-sikap santun serta menjaga kearifan, prinsip ini merupakan ciri perilaku Islam Wasaṭiyah atau agama Islam yang berkarakter moderat, yaitu:

1. Sikap Tawassuṭ dan I’tidāl

At-tawassuṭ artinya sikap tengah-tengah. Mengambil jalan tengah atau pertengahan. Sedangkan i’tidal mempunyai arti tegak lurus, tidak condong ke kanan dan tidak condong kekiri atau berlaku adil dan tidak berpihak kecuali pada yang benar. Sikap tawasuṭ dan i’tidāl ini bertumpu kepada prinsip hidup yang menjunjung tinggi prilaku adil dan lurus di tengah-tengah kehidupan bersama. Islam dengan sikap dasar ini akan selalu menjadi agama panutan yang bersikap dan bertindak lurus serta bersifat membangun keteguhan perilaku syar’i umat Islam.

2. Sikap Tasāmuḥ

Tasāmuḥ atau toleran, yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu’ atau menjadi masalah khilafiyah, serta dalam masalah peradaban dan kemasyarakatan.

3. Sikap Tawāzun

At-tawāzun yang memiliki arti seimbang, tidak berat sebelah atau tidak berlebihan dalam hubungan satu dengan lainya, baik yang bersifat antar individu, antar struktur sosial, antar negara dan rakyatnya. Selain itu, sikap tawāzun juga mengajarkan kita untuk seimbang dalam berkhidmah. Khidmah kepada Allah SWT, khidmah kepada sesama manusia, serta khidmah kepada bangsa dan negara. Menyelaraskan kepentingan masa lalu, masa kini dan masa mendatang.

4. Amar Ma’rūf Nahi Munkar

Yaitu sikap yang selalu memiliki kepekaan guna mendorong perilaku yang baik, berguna, dan bermanfaat bagi kehidupan bersama. Selanjutnya mengeliminasi dan menangkal semua hal yang bisa menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan.

Sikap tawasuṭ (moderat), tasāmuḥ (toleransi), tawāzun (seimbang) dan amar ma’rūf (mengajak kebaikan), ini semua dalam penerapan di masyarakat tentu tidak mudah bahkan terkadang mendapat tekanan dan tantangan dari pihak tertentu, pihak yang memperjuangkan Islam sebagai alasan kepentingan politik ideologi atas aliran paham keislamannya sendiri.

Negara kita dengan Pancasilanya, selain sebagai dasar negara, juga sebagai landasan moral dan etika kehidupan berbangsa dalam segala sektor sosial, ekonomi, hukum dan budaya. Hal ini artinya, Pancasila dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa sampai dengan sila ke lima tentu tidak bertentangan dengan syari’at Islam, karena Islam mengajarkan untuk memahami perilaku damai dan menghayati kesantunan dan kearifan budaya lokal, budaya Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.

Konsep bernegara inilah dengan jelas terdapat kesamaan dan sesuai dengan konsep as-siyāsah atau politik kebangsaan dalam peradaban manusia, yaitu terbentuknya konsensus dasar prinsip-prinsip ketatanegaraan secara Islami, hal ini sebagaimana yang dimaksud dalam kitab Adāb Ad-Dunya Wa Ad-Dīn yang ditulis oleh Syaikh Abu Hasan ‘Ali Bin Muhammad Al-Mawardi.

Sudah saatnya umat Islam harus hijrah, menyadari bahwa persaudaraan dan kedamaian-lah yang menjadikan kita kokoh, bukan perselisihan yang saling menuduh kafir kepada mereka yang tidak sepaham dan tidak sejalan. Islam senantiasa menjadi oasis dalam kekeringan, bukan sebagai alasan pecahnya konflik seperti di negara-negara gurun pasir!

Oleh sebab itu,  marilah kita mempertebal keimanan serta menguatkan ketakwaan kita, sebab tantangan peradaban zaman semakin berat, maka itulah kita harus terus memperbaikinya.

Baca Juga:
Kemuliaan Seseorang Bukan Berdasarkan Suku dan Ras Tapi…

Page 2 of 2
Prev12
Tags: hijrahIndonesiaMuslim IndonesiaperdamaianUkhuwah BasyariyahUkhuwah IslamiyahUmat Islam
Previous Post

Inspirasi Surat Ali Imran 133-136 tentang Kriteria Orang yang Bertakwa

Next Post

Dār al-Islām Itu Apa?

Fadhil Ashari

Fadhil Ashari

RelatedPosts

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan
Gagasan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
Next Post
Dār Al-islām Itu Apa?

Dār al-Islām Itu Apa?

Arah Pendidikan Nasional: Antara Sekuler Atau Islamis | Bulletin Islamina Vol. 2 No. 15

Arah Pendidikan Nasional: Antara Sekuler atau Islamis | Bulletin Islamina Vol. 2 No. 15

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.