Generasi muda harus selektif mengkonsumsi konten di dunia maya. Pasalnya, dunia maya telah disesaki konten-konten negatif berupa narasi radikal terorisme berkedok agama yang mengajak generasi muda nekat jihad ala mereka.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH dalam keterangannya, Senin (4/4/2022). Boy mencontohkan tragedi bom di Gereja Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri pada tahun 2021 lalu.
“Fenomena ini nyata dan terjadi di Indonesia,” kata Boy Rafli.
Untuk itu, dia mengajak generasi muda supaya lebih produktif dan kritis. Caranya dengan mengembangkan kemampuan literasi digitalnya, serta turut mengedukasi dan menjadi agen kontra radikalisasi di dunia maya.
Dia menjelaskan, literasi digital dalam pemanfaatan dunia maya harus dimanfaatkan anak muda agar tidak salah menyikapi narasi radikal.
“Dapat memilah secara bijak informasi yang bermanfaat dan yang merugikan,” ujar Boy Rafli.