Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Gerakan Khilafah Dan Reproduksi Hantu Komunisme

Gerakan Khilafah Dan Reproduksi Hantu Komunisme

Gerakan Khilafah dan Reproduksi Hantu Komunisme

Abd Malik by Abd Malik
07/06/2020
in Gagasan
8 1
0
9
SHARES
177
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Mereproduksi Hantu PKI

Pada mulanya gerakan ideologi khilafah di Indonesia jelas mempunyai agenda untuk mengganti dasar negara, Pancasila, dengan khilafah Islamiyah. Kritik terhadap Pancasila sebagai dasar negara telah banyak berserakan dari gerakan ini. Gerakan ini mencapai anti-klimaksnya ketika harus berhadapan dengan kebijakan negara untuk membubarkan organisasi pengusungnya.

Teori penindasan dan pendzaliman mencoba dilontarkan bahwa Pemerintah menindas “umat Islam” dengan dibubarkannya organisasi kurang berhasil. Tidak ada satupun organisasi besar keagamaan yang merasa terpengaruhi oleh bujukan teori pendzaliman ini. NU dan Muhammadiyah, misalnya, tetap berkomitmen untuk menjaga Pancasila dan organisasi yang bertentangan dengan dasar ini layak dibubarkan.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Belakangan gerakan khilafah tidak cukup kuat untuk mengajak organisasi Islam agar menentang kebijakan negara tentang pembubaran organisasi ini dengan narasi Islam terdzalimi. Kondisi ini cukup menyadarkan mereka bahwa berhadapan dengan Pancasila masih cukup berat karena harus pula berhadapan dengan organisasi keagamaan lain yang sudah berkomitmen mendukung Pancasila.

Term Khilafah dalam Bingkai NKRI atau Khilafah Rahmatan Lil Alamin pun coba ditawarkan oleh gerakan khilafah. Tidak lupa, dalam banyak kesempatan gerakan ini pun telah mengindetifikasi diri dengan kelompok ahlu sunnah wal jamaah (aswaja), misalnya melalui beberapa gerakan majlis Multaqa Ulama Aswaja. Beberapa pentolan dan tokohnya disebut sebagai ustad atau ulama aswaja. Namun, itu pun tidak tidak banyak merubah persepsi organisasi yang dibubarkan ini mendapatkan pembelaan.

Gerakan khilafah di Indonesia harus memutar otak untuk mencari musuh bersama yang juga dimusuhi semua kelompok. Jatuhlah pilihan kepada komunisme yang jelas telah dibubarkan dan secara historis sangat dibenci oleh umat Islam Indonesia. Menarasikan ancaman baru komunisme dan kebangkitan komunisme di Indonesia akan menciptakan musuh bersama baru.

Mereproduksi ancaman komunisme baru ini setidaknya bisa menutupi ancaman yang bernama gerakan khilafah. Paling tidak, narasi ini ingin membuahkan pertanyaan masyarakat yang kelak akan membesar bahwa khilafah yang islami dibubarkan, komunisme yang sedang bangkit dibiarkan. Apa kemudian kesimpulannya? Jelas pemerintah pro-komunis sedang menindas dan mendzalimi umat Islam.

Bukan hanya tuduhan pemerintah pro-komunis, pembaca pun atau bahkan penulis akan dituduh komunis jika tidak bersepakat dengan gerakan khilafah. Ada narasi yang ingin dibangun untuk membenturkan khilafah dan komunisme bahwa yang menolak khilafah itu adalah komunis. Narasi itu bukan lagi ideologi khilafah bertentangan dengan Pancasila, tetapi siapapun anti gerakan khilafah sama halnya dengan PKI.

Pada akhirnya, kebangkitan komunis dan ancaman baru PKI adalah bagian dari cara ideologisasi dan menguatkan kembali barisan gerakan khilafah. Tentu masih banyak kelompok lain yang sangat berkepentingan dalam memainkan isu komunisme dan PKI di Indonesia dalam kepentingan politik tertentu. Tentu saja pada akhirnya kepentingan politik apapun akan bertemu dengan ideologi dan gerakan khilafah senyampang memiliki tujuan yang sama untuk mereproduksi pemerintah membiarkan komunisme.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: gerakan khilafahkebangkitan komunismekhilafah vs komunisme
Previous Post

Kenapa Islam Melarang Umatnya Bersikap Berlebihan?

Next Post

Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir di Kota Metropolitan Jakarta

Abd Malik

Abd Malik

Penulis dan penikmat kopi, bisa dihubungi melalui : abdmalik82@icloud.com

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir Di Kota Metropolitan Jakarta

Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir di Kota Metropolitan Jakarta

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme Di Masa Pandemi

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme di Masa Pandemi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.