Obat penawar mengantisipasi gibah, di awal pembahasan fasal ini, Imam Zainuddin al-Juba’i sudah menekankan pentingnya peran ilmu dan mengamalkannya sebagai upaya untuk mencegah gibah.
Dalam penjelasan yang lebih rinci, Imam Zainuddin al-Juba’i menguraikan obat penawar gibah. Dalam renungan ini saya mencoba untuk meringkasnya—agar renungan tidak terlalu panjang, khawatir tidur nanti..he he— antara lain: menahan lisan/ jaga mulut, tahan emosi/tidak mudah marah, selalu mawas diri/introspeksi diri, selalu ingat bahwa Allah ridho pada orang yeng meninggalkan gibah, lalu menyibukkan diri dengan mengurusi aib dan kekurangan diri sendiri daripada mencari-cari aib orang lain.
Bukankah Rasulullah SAW sudah mengingatkan:
طوبى لمن شغله عيبه عن عيوب الناس
“beruntunglah mereka yang disibukkan dengan aibnya sendiri daripada mencari kekurangan orang lain.” ( H.R. Al-Bazzar dengan sanad hasan).
Wallahu a’lam