Seperti diketahui, saat ini kita dengan mudah melihat hubungan sosial semakin jauh karena canggihnya teknologi mutakhir. Dengan kecanggihan gawai yang sudah ada di genggaman, kita seolah-olah abai dengan silaturahmi dan lebih terbiasa “bertemu” lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya.
Memang, keberadaan media sosial saat ini bisa mendekatkan hubungan yang jauh. Tetapi, berkat kecanggihan teknologi pula, kita lupa menjalin hubungan sosial dengan orang-orang terdekat. Sehingga, keberadaan teknologi seolah membuat yang dekat semakin jauh.
Menjaga silaturahim juga bisa membuat rezeki seseorang bertambah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis Rasulullah, “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahim.” (HR. Bukhari – Muslim).
Seseorang mungkin bertanya, apa mungkin rezeki kita akan bertambah hanya karena hubungan silaturahmi? Jawabannya, bisa. Contoh simpel, misal kita sedang menganggur dan tidak memiliki pekerjaan. Dengan menjalin silaturahmi bersama teman atau kerabat, siapa tahu kita mendapat informasi tentang lowongan kerja yang sesuai dengan kemampuan atau skill yang kita miliki. Begitu pun sebaliknya. Kita bisa membantu orang lain yang sedang membutuhkan tenaga atau informasi.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Syekh An Nawawi , “Adapun silaturahim, ia adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam, dan cara lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 2/201).
Dari keterangan di atas begitu jelas bahwa perintah atau anjuran untuk menjaga silaturahim dengan sesama akan melahirkan banyak kebaikan yang bermanfaat demi kedamaian dan kemaslahatan umat. Selain itu, hubungan sosial yang baik akan melahirkan perdamaian dan menghapus segala bentuk permusuhan.