Kebersamaan merupakan salah satu kunci kesuksesan. Cita-cita mulia dapat dengan mudah terwujud manakala dilaksanakan secara bersama-sama. Sebaliknya, dengan bersama-sama pula niatan nista juga gampang terlaksana. Bahkan, sahabat Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir”.
Diakui atau tidak, saat ini banyak kejahatan yang terorganisir rapi sehingga mampu menerobos ruang-ruang yang sulit ditempuh. Beberapa di antara kejahatan yang terorganisir adalah adanya narasi kebencian dan pemecah belah. Tak kurang dari separuh jagat media kita diisi dengan konten kebencian dan pemecah belah. Di dalamnya berisi potongan-potongan kata-kata tokoh elit nasional yang menyudutkan kelompok lain.
Dalam kenyataannya, terdapat tokoh yang benar-benar mengungkapkan narasi kebencian dan pemecah belah sehingga netizen tinggal mempublish sebagaimana yang ada. Namun demikian, ada pula beberapa tokoh yang menerangkan sesuatu hal yang panjang untuk kebaikan namun kata-kata yang disuguhkan adalah potongan sesuai dengan keinginan pemotong, yakni membuat narasi kebencian dan pemecah belah.
Bahkan, ketika kita menonton youtube, misalnya, kita banyak disuguhkan dalam satu tayangan terdapat dua ataupun lebih tokoh yang dipotong-potong dengan menampilkan perbedaan antara tokoh yang ada. Tak cukup dengan penyuguhan video dan audio sang tokoh, pembuat konten juga memberikan narasi provokatif sehingga netizen terprovokasi untuk benci kepada salah satu tokoh di dalamnya.
Kenyataan bahwa menjamurnya narasi kebencian dan pemecah belah di dunia maya yang massif tidak akan mungkin terjadi manakala tidak ada simpul organisasi yang kuat. Baik para tokoh elit, pembuat konten media maya, hingga netizen yang pro aktif, memiliki simpul kesamaan. Mereka memiliki tujuan yang sama dalam artian akan mendapatkan keuntungan dari yang dilakukannya. Bermula dari sinilah, maka kegiatan nista ini bisa terlaksana dengan baik.
Dikarenakan kegiatan negatif sudah terorganisir dengan baik dan mampu menguasai dunia maya, maka kelompok positif pun harus bisa mengimbangi atau bahkan mengunggulinya. Jangan sampai kejahatan yang terorganisir benar-benar akan menang terhadap kebenaran yang tidak terorganisir. Kita yang “berjihad” melawan narasi kebencian dan pemecah belah haruslah memiliki strategi yang jitu sehingga musuh bisa bertekuk lutut.
Salah satu strategi yang mesti dilakukan adalah dengan mengorganisir seluruh komponen masyarakat. dimulai dari para pejabat elit hingga masyarakat luas harus bahu-membahu dalam memerangi kejahatan ini. Organisasi dalam memerangi kejahatan narasi kebencian dan pemecah belah bukan saja organisasi formal namun kerja nyata semua pihak sesuai dengan kemampuan masing-masing.