Jika selama ini, tidak semua kita berusaha memerangi narasi kebencian dan pemecah belah, maka detik ini kita harus mulai ber-“hijrah”. Hijrah yang kita lakukan adalah dengan melakukan kerja kolektif memerangi narasi kebencian dan pemecah belah. Bagi mereka yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan maka bisa menggunakan ilmu pengetahuannya. Bagi mereka yang memiliki harta, maka bisa menggunakan hartanya. Bagi mereka yang memiliki kemampuan bermedia sosial, maka bisa menggunakan media sosial. Begitu seterusnya.
Disadari atau tidak, banyak dari semua kita mengetahui akan bahaya narasi kebencian dan pemecah belah yang bertebaran di dunia nyata dan nyata. Namun demikian, tidak semua kita merasa terpanggil dan mau menjadi bagian untuk bisa memeranginya. Banyak di antara kita hanya merasa prihatin namun tidak menggunakan kemampuan yang ia miliki. Kenyataan ini bisa terjadi lantaran dirinya abai atau beranggapan bahwa apa yang akan ia lakukan tidak memiliki dampak yang signifikan.
Kedua permasalahan, baik abai ataupun merasa tidak ada hasil yang signifikan sejatinya menjadi kendala akan keberhasilan kerja memerangi narasi kebencian dan pemecah belah secara kolektif. Jika setiap kita sudah bisa hijrah, menghilangkan rasa abai untuk memerangi narasi kebencian dan pemecah belah serta tidak mempedulikan hasil dari kerjanya, maka langkah ini menjadi langkah awal akan keberhasilan memerangi narasi kebencian dan pemecah belah.
Merasa bahwa apa yang akan diupayakan tidak memiliki hasil signifikan merupakan godaan yang mesti diperangi. Lantaran, apapun yang dilakukan seorang individu dalam memerangi narasi kebencian dan pemecah belah akan memiliki dampak yang sangat besar manakala dilakukan oleh banyak orang. Dan banyaknya orang yang melakukan lantaran ada setiap individu yang melakukannya.
Bermula dari sinilah, marilah kita secara kolektif memerangi narasi kebencian dan pemecah belah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jangan pedulikan apakah yang kita lakukan besar atau kecil. Semua pasti ada manfaatnya.
Wallahu a’lam.
Baca Juga: Mengenal Istilah ‘Hijrah’ dalam Islam