Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
pancasila muslim

Ideologi Pancasila untuk Muslim Indonesia

Ideologi Pancasila untuk Muslim Indonesia

Anton Prasetyo by Anton Prasetyo
16/06/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
3 1
0
4
SHARES
73
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dalam sejarahnya, Pancasila ditetapkan sebagai ideologi bangsa tidak terlepas dari musyawarah yang melibatkan oleh umat muslim. Awalnya, Tim 9 (sembilan) perumus dasar negara yang terdiri dari Soekarno, Muh. Hatta, A.A. Maramis, KH A. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo dan Muh. Yamin, merumuskan “Ketuhanan, dengan Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya”. Atas rumusan ini, Mohammad Hatta mengutarakan aspirasi rakyat Indonesia bagian Timur yang mengancam ingin memisahkan diri dari Indonesia jika poin “Ketuhanan” tidak diubah esensinya. Setelah berdiskusi dengan para tokoh muslim, di antaranya Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, dan Teuku Muh. Hasan, ditetapkan bunyi poin pertama Piagam Jakarta yang selanjutnya disebut Pancasila dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Oleh tokoh muslim, upaya penggantian bunyi teks dalam salah satu sila Pancasila ini tidak terlepas dari kaidah fiqih, “Dar’u al-mafaasidi aula min jalbi al-mashalihi (menghilangkan kemadharatan itu lebih didahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatan).” Lebih-lebih, penggantian kalimat tersebut justru akan mendorong terjadinya kemaslahatan umum bagi seluruh masyarakat Indonesia.

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Bagi umat muslim, bunyi teks sila pertama dalam Pancasila tidak menghalangi peribadatan. Pada tanggal 1 Juni 1945, Sukarno pernah berpidato, “Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya.”

Bermula dari sinilah, Pancasila untuk muslim Indonesia dirasa sudah sangat tepat. Dengan ideologi Pancasila, umat muslim Indonesia bisa beribadah sesuai dengan al-Qur’an dan hadist. Bahkan, dengan ideologi Pancasila, umat muslim bisa mengamalkan jalinan sosial (muamalah) dengan pemeluk agama lain dengan baik sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat berada di Madinah.

Wallahu a’lam.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: ideologi PancasilaMuslim IndonesiaNKRIPancasilaSila Ketuhanan
Previous Post

Membangun Persaudaraan Melalui Distribusi Zakat

Next Post

Dalam Islam, Memelihara Lingkungan itu Wajib!

Anton Prasetyo

Anton Prasetyo

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
sejarah maulid
Peradaban

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

25/09/2024
Next Post
Islam Lingkungan

Dalam Islam, Memelihara Lingkungan itu Wajib!

KH Abdul Halim Mahfudz

Pengasuh Ponpes Tebuireng: Islam Ramah Sedang Ditunggu oleh Dunia

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.