Prilaku ini sangat dilarang keras oleh Agama karena menyimpang dari kebenaran.
Hal ini sesuai dengan potongan Ayat dalam Surat Luqman:13
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya:
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Syeh Tantowi dalam Tafsir Al-Wasit menjelaskan bahwa sesungguhnya kemusyrikan itu perbuatan yang sangat dzalim karena tidak menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya serta menyamakan urusan ibadah antara Sang Khalik dan Makhluknya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perbuatan dzalim sangat dilarang keras oleh Agama karena sangat merugikan bagi dirinya dan orang lain.
Doa Agar Diberikan Pertolongan Saat Menghadapi Orang Dzalim
Doa merupakan modal berharga dan senjata bagi seorang mukmin karena di dalamnya mengandung banyak inspirasi serta komunikasi antara hamba dan Tuhannya sehingga memberikan kekuatan spiritual maupun mental bagi yang selalu berdoa terutama saat melawan godaan atau orang yang hendak menyakiti, mendzalimi dirinya.
Banyak doa di dalam Al Qur’an maupun doa dari Nabi Muhammad yang layak dibaca setiap waktu maupun tempat tertentu yang sesuai permintaan yang ia panjatkan. Salah satu doa yang dibaca Nabi Luth Alaihissalam ketika menghadapi kaumnya yang membuat kerusakan di muka bumi ini dengan cara melakukan perilaku keji yaitu homoseksual.Ini bunyi doanya
قَالَ رَبِّ انصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ (30
Luth berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”(QS. Al Ankabut: 30).
Imam Al Baghawi dalam tafsirnya menjelaskan setelah Nabi Luth berdakwah dan mengingatkan kepada kaumnya untuk tidak melakukan perbuatan tercela yang belum pernah ada dalam sejarah manusia maka ia berdoa agar diberikan pertolongan supaya terhindar dari prilaku orang yang sukanya membuat kerusakan di muka bumi ini.
Sedangkan menurut Imam Al Qurtubi bahwa setelah Nabi Luth berdoa, maka Allah mengirim malaikat untuk memberikan adzab kepada kaumnya yang tak taat kepada Nabinya.
Dari sini dapat dipahami bahwa orang yang membuat kerusakan di bumi tidak hanya orang yang mengeksploitasi besar-besaran kandungan materinya tapi orang yang berbuat kemungkaran, kedzaliman kepada sesama manusia baik pejabat, tokoh masyarakat, maupun dari kalangan ningrat