Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Islam Sebagai Teologi Kemanusiaan

Islam Sebagai Teologi Kemanusiaan

Islam Sebagai Teologi Kemanusiaan

Saidun Fiddaraini by Saidun Fiddaraini
04/03/2022
in Gagasan, Tajuk Utama
9 1
0
9
SHARES
172
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Lebih jauh lagi, menurut Hassan Hanafi, selama ini kaum Muslim begitu yakin bahwa ketakwaan dan kesalehan akan dicapai seseorang jika ia lebih sibuk mengurusi dan membela Tuhan daripada membela kepentingan kemanusiaan yang menderita. Dekat kepada Tuhan acap dibuktikan dengan tidak peduli pada nasib manusia yang dieksploitasi, haknya dirampas, terjadinya ketidakadilan, penderitaan, dan lainnya. Seolah-olah, kesaksian iman kerap diidentikkan dengan perilaku tidak manusiawi.

Padahal Tuhan berkali-kali menyatakan bahwa hanya mereka yang mencintai dan mengasihi sesama manusia, menolong yang lemah, miskin, dan tidak berdaya agar terbebas dari segala penderitaan yang mengitarinyalah yang akan dikasihi, ditolong, dan dekat serta boleh menyatakan diri beriman kepada-Nya. Dalam konteks inilah keberislaman kita perlu ditransformasikan bagi kepentingan umat manusia.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Ambillah contoh zakat. Fungsi utama yang hendak diusung oleh ibadah yang satu ini jelas fungsi sosial, yaitu bagaimana bisa menjawab Problematika kemiskinan yang dialami umat manusia, terutama umat Islam sendiri. Dengan kalimat lain, zakat tidak boleh semata dianggap sebagai Tazqiyatul mal sebagaimana konsep fikih yang selama ini dijadikan pegangan oleh mayoritas umat Islam. Namun fungsi pemberdayaan itulah yang seharusnya didahulukan atau dikedepankan.

Sementara itu, Gus Dur juga menyatakan bahwa; hukum agama (Islam) tidak akan kehilangan kebesarannya dengan memfungsikan dirinya sebagai etika sosial masyarakat. Bahkan, kebesarannya kian memancar dan bersinar terang karena dianggap mampu mengembangkan diri tanpa dukungan masif dari institusi, yang disebut negara. Juga tinggi rendahnya harkat dan martabat seseorang tidak sekadar dinilai atau dilihat dari kesalehan spiritualnya dengan semangat beribadah kepada Allah. Akan tetapi, lebih dari itu, yakni mereka harus peka serta menumbuhkan dan menanamkan sikap empati dalam dirinya untuk mengatasi segala problem sosial yang semakin krusial di tengah masyarakat. Walau begitu, harus tetap berpegang teguh pada prinsip nilai-nilai agama (Islam).

Karena itulah, lanjut Gus Dur, umat Islam tidak boleh acuh terhadap pelbagai kerusakan, diskriminasi, ketidakadilan sosial-ekonomi dan lainnya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Apalagi sampai melakukan hal serupa. Namun, mereka harus berani dan terlibat secara langsung untuk mengadakan koreksi atas segala tindakan yang dinilai merugikan masyarakat. Sebaliknya, apabila mereka membiarkan maraknya perilaku korupsi besar-besaran dan penindasan dengan menyibukkan diri akan ritus-ritus keagamaan, hanyalah membiarkan keberlangsungan proses pemiskinan serta perusakan bangsa.

Dari sini jelaslah bahwa, Islam bukan sekadar berkutat pada tataran ukhrawi semata dengan memperbanyak ritus-ritus yang bersifat individualistis. Akan tetapi, Islam hadir untuk menyelamatkan umat manusia dari segala praktik dehumanisasi yang dapat merugikan manusia itu sendiri. Atau, meminjam istilah Asghar Ali Engineer, Islam adalah sebagai teologi pembebasan: membebaskan seluruh umat manusia dari pelbagai penindasan untuk menuju orientasi hidup yang lebih membahagiakan dan menyejahterakan. Wallahu A’lam

Page 2 of 2
Prev12
Tags: HumanityIslamKemanusiaanTeologi
Previous Post

Melacak Akar Lahirnya Kekerasan Atas Nama Agama

Next Post

Salah Kaprah tentang Khilafah

Saidun Fiddaraini

Saidun Fiddaraini

Alumni PP. Nurul Jadid, Paiton dan sekarang mengajar di PP. Zainul Huda, Arjasa, Sumenep.

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Salah Kaprah tentang Khilafah

Salah Kaprah tentang Khilafah

Membungkam Radikalisme via Nalar Abdul Karim Soroush

Membungkam Radikalisme via Nalar Abdul Karim Soroush

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.