Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Jangan Berlebihan Dalam Menyikapi Isu-isu Islam Dan Komunisme

Jangan Berlebihan Dalam Menyikapi Isu-isu Islam Dan Komunisme

Jangan Berlebihan dalam Menyikapi Isu-Isu Islam dan Komunisme

Roland Gunawan by Roland Gunawan
11/02/2021
in Kolom, Populer
7 0
0
7
SHARES
135
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – WACANA keislaman di tanah air telah menyaksikan gerakan besar-besaran. Setidaknya, hal itu ditandai dengan munculnya berbagai pemikiran liberal-progresif-transformatif yang dimotori beberapa pemikir Islam.

Masih segar dalam ingatan kita bagaimana sekelompok intelektual muslim muda, seperti yang tergabung dalam Komunitas Islam Utan Kayu, melahirkan Islam baru yang lebih akrab kita sebut “Islam liberal”. Kemudian setelah itu, muncullah Islam-Islam lain yang tidak kalah oleh Islam liberal.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Sepertinya memang sudah tiba masanya Islam diberi embel-embel. Di Indonesia sendiri hampir tidak ada Islam tanpa embel-embel, Islam yang dibelakangnya terdapat segudang adjektif. Islam liberal, Islam fundamental, Islam radikal, Islam tradisional, Islam transformatif, Islam konservatif, Islam progresif, Islam militan, Islam kanan, Islam kiri, Islam emansipatoris, Islam ekstremis, Islam keras, Islam lunak, Islam Nusantara, inilah Islam yang sekarang lagi marak di Tanah Air.

Tenyata gerakan pemikiran Islam tidak berhenti sampai di situ. Belakangan hadir pula “Islam komunis”, yang kemunculannya membuat umat Muslim terkejut, ‘cemas’ dan agak ‘ketakutan’. Entah angin segar apa yang membawanya hadir meramaikan pasaran pemikiran. Kalau yang muncul Islam liberal atau Islam emansipatoris, masih bisa dipertimbangkan.

Tetapi, kalau yang muncul adalah Islam komunis, agaknya umat Muslim harus berpikir sejuta kali untuk menerimanya. Sebab yang namanya komunis, dari dulu memang merupakan barang ‘haram’ yang tidak boleh seenaknya berkeliaran di tengah-tengah umat.

Sisa Trauma Bagi Umat Islam

Umat Muslim sepertinya memang trauma dengan peristiwa pembunuhan di Madiun terhadap sejumlah tahanan oleh laskar Pesindo yang berafiliasi kepada PKI pada tahun 1948. Peristiwa ini bisa dikatakan sebagai pukulan menyakitkan bagi umat Muslim. Betapa tidak? Orang-orang yang terbunuh dalam peristiwa tersebut kebanyakan Muslim. Sehingga, sampai detik ini, umat Muslim masih percaya bahwa peristiwa yang terjadi di Madiun itu merupakan pembantaian terhadap umat Muslim.

Di tambah lagi dengan ‘racun’ lain berupa cerita tentang penyiksaan dan pembunuhan terhadap para jenderal di Lubang Buaya oleh ‘orang komunis kafir’ yang melahirkan stigma bahwa komunisme identik dengan moral bejat dan atheisme.

Tetapi cerita ini perlu dipertanyakan kembali akurasinya. Benarkah orang-orang PKI melakukan penyiksaan itu? Kalau iya, kenapa tim dokter yang melakukan autopsi melaporkan bahwa tak seorang jenderal pun yang menjadi korban mengalami siksaan?

Kita sama sekali tidak menafikan—seperti yang dijelaskan Budiawan dalam bukunya yang berjudul “Mematahkan Pewarisan Ingatan: Wacana Anti-komunis dan Politik Rekonsiliasi Pasca-Soeharto”—adanya ketegangan antara kalangan Muslim dan komunis yang dimulai sejak 1920-an. Tetapi ketegangan itu tidak pernah berkembang menjadi konflik dengan kekerasan, apalagi pertumpahan darah.

Konflik Masa Kemerdekaan

Konflik terbuka baru terjadi di masa kemerdekaan, saat kekuatan-kekuatan politik mulai bertarung memperebutkan kepemimpinan republik. Jadi jelas, tidak ada sangkut pautnya dengan agama, hanya masalah politik semata, masalah duniawi. Ini saja sudah menunjukkan bahwa kaum komunis tidak seburuk apa yang selama ini meraja dalam benak kita.

Kalau dilihat dari sejarah, komunisme—menurut Jacques Leclerc—muncul pertama kali di Eropa sebagai akibat dari meluasnya paham “kiri”. Kata “kiri” sendiri dalam kamus politik internasional, merupakan konsekuensi dari Revolusi Perancis; kata “kiri” seringkali digunakan dalam perempat abad XIX, yang menunjuk pada ide-ide wakil rakyat yang duduk di sebelah kiri ketua di ruang Parlemen Perancis.

Kata “kiri” juga digunakan, pada masa yang sama, di Inggris, tanpa dihubungkan dengan letak duduk anggota parlemen di ruang sidang. “Kiri” di Perancis mula-mula merupakan tuntutan “kedaulatan bangsa” untuk melawan “kedaulatan raja”, mendukung demokrasi, menentang otoriterisme, memperjuangkan pemilihan umum melawan pemilihan censitaire (pemilihan yang mewajibkan para pemilih dan yang dipilih harus membayar pajak tertentu) dan menentang hak pilih yang hanya diberikan kepada orang-orang kaya. Pada saat paham “kiri” ini mulai meluas, munculah “sosialisme” dan “komunisme”.

Page 1 of 2
12Next
Tags: islam dan komunisislamisasi nusantarakebangkitan komunismekomunis
Previous Post

Ambiguitas Islam Ramah

Next Post

Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah dan Khilafah

Roland Gunawan

Roland Gunawan

Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
Next Post
Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah Dan Khilafah

Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah dan Khilafah

Adakah Mata Uang Islam? Ini Tanggapan Ibnu Taimiyah

Adakah Mata Uang Islam? Ini Tanggapan Ibnu Taimiyah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.