Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Kalau Allah Menciptakan Perbedaan Mengapa Manusia Ingin Menyeragamkan

Kalau Allah Menciptakan Perbedaan Mengapa Manusia Ingin Menyeragamkan

Kalau Allah Menciptakan Perbedaan, Mengapa Manusia Ingin Menyeragamkan?

Vinanda Febriani by Vinanda Febriani
07/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
14 0
0
13
SHARES
259
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islam adalah agama yang sangat toleran terhadap keberagaman, bahkan tanpa kita mengkampanyekan Islam toleran sekalipun. Sejak zaman Rasulullah SAW, Islam sudah sangat jelas toleransinya. Sebut saja beberapa bukti toleransi itu, di antaranya adalah Perjanjian Hudaibiyah. Sehingga orang-orang yang tidak toleran sebenarnya telah melenceng jauh dari jalur berislam itu sendiri.

Keberagaman di internal umat Islam juga sangat banyak, seringkali itu yang menyebabkan berbagai perdebatan terkait akidah atau tafsir. Misalnya akidah Asy’ariyah dengan Wahabbiyah, Sunni dengan Syiah, atau tafsir antara Madzhab Syafi’i dengan Madzhab Maliki, dan lain sebagainya. 

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Artinya, di dalam internal Islam sendiri juga ada keberagaman. Kita harus tetap teguh dan kokoh terhadap iman dan akidah kita, tak apa sesekali mengkritik akidah yang lain untuk memperkuat keimanan kita, tetapi jangan sampai mencela. Sebab kebenaran mutlak tidak berada di tangan manusia.

Begitu juga sikap kita terhadap agama-agama lain. Sudah sepatutnya kita menghargai keberadaan mereka, menghargai keyakinan serta keimanan mereka. Tak perlu mengolok sesembahan siapapun, sebab Allah SWT sendiri memerintahkan umat Islam supaya tidak mengolok sesembahan umat agama lain demi kenyamanan bersama.

Terlebih di Indonesia dengan kehidupan yang sangat beragam, jika kita memaksakan saklek satu keyakinan atau satu agama saja, tentu yang akan terjadi adalah beragam perang dan permusuhan. Tak baik menyamakan apa yang berbeda dan membedakan apa yang sebetulnya sama.

Kita perlu mengembalikan semuanya kepada bunyi Al-Qur’an Surah Al-Kafirun: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Kalau kata teman-teman di Jaringan Gusdurian, “Untukmu agamamu, untukku kau saudaraku.”

Baca Juga: Memahami 5 Fungsi Puasa di Bulan Ramadan yang Memerdekakan dan Mempersatukan

Page 2 of 2
Prev12
Tags: AgamaAlquranBeragamaKafirKeyakinanNon-Muslimtoleransitoleransi beragama
Previous Post

Generasi Muda Harus Selektif Konsumsi Konten Berkedok Agama di Bulan Ramadan

Next Post

Islam Antara Tradisi dan Realitas Zaman

Vinanda Febriani

Vinanda Febriani

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Islam Antara Tradisi dan Realitas Zaman

Islam Antara Tradisi dan Realitas Zaman

Puasa Praktik Spiritual dan Sosial

Puasa: Praktik Spiritual dan Sosial

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.