Pergerakan ekonomi yang dilakukan Muhammadiyah memang masif di bawah badan otonom dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada seluruh pelosok negeri. Jika dihitung aset tanahnya saja, konon mencapai 21 juta hektar persegi. Hanya 50% saja dari total aset itu yang sudah dipergunakan untuk moda ekonomi.
Data pada tahun 2021, Muhammadiyah memiliki 3874 Sekolah, 2181 Madrasah dan 388 Pesantren. Adapun jumlah Perguruan Tinggi jika merujuk data tahun 2019, Muhammadiyah memiliki 171 Perguruan Tinggi dan 2119 Rumah Sakit termasuk klinik-klinik. Belum lagi hotel, SPBU, koperasi BMT, perumahan, dan lain-lain.
Pelebaran sektor bisnis tersebut disadari oleh Muhammadiyah jauh-jauh hari, karena terdorong dengan prinsip yang sama dengan apa yang akan dibahas oleh PBNU pada Muktamar mendatang. Oleh sebab itu, sudah saatnya NU memang mandiri secara ekonomi. Saya kira secara SDM dan relasi sangat banyak, sehingga sangat disayangkan jika persoalan ekonomi masih identik “pedesaan.”
Baca Juga: Muhammadiyah dan Gagasan Dasar Berijtihad(Buka di tab peramban baru)