Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Biografi
Kh. Abdul Karim Sang Pendiri Pesantren Lirboyo

Kh. Abdul Karim Sang Pendiri Pesantren Lirboyo

KH. Abdul Karim Sang Pendiri Pesantren Lirboyo

Achmad Ulinnuha, M.Pd. by Achmad Ulinnuha, M.Pd.
16/07/2020
in Biografi, Tajuk Utama
42 4
0
46
SHARES
910
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Manab merupakan nama kecil dari KH. Abdul Karim Lirboyo, mbah Manab adalah santri yang sangat haus ilmu. Beliau menimba ilmu pada KH. Kholil Bangkalan madura selama 23 tahun, rasanya para santri mulai dulu sampai sekarang tidak ada yang belajar selama itu, selama beliau nyantri di pondok Syakihina Kholil Bangkalan Madura beliau tirakat dengan makan mengkudu baik buah maupun daunnya.

Tirakat ini semenjak ketika beliau mulai masuk pondok Syaikhina, awalnya beliau membawa padi hasil derep dari petani, ketika beliau sampai ke pondok sambil membawa hasil dari derepan, derepan tersebut diminta oleh syaikhina Kholil untuk dibuat makan ayam beliau (entah ayam beneran apa tidak wallahu a’lam). Kemudian padi tadi ditukar dengan pohon mengkudu, selama beliau di pondok beliau makan buah mengkudu itu.

BacaJuga

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Walaupun beliau sudah berada di pondok, Manab muda belum di izinkan oleh Syaikhina Kholil ngaji, baru setelah 6 bulan beliau di panggil Syaikhina Kholil untuk ikut ngaji. Penantian Manab muda ini membuktikan kalau beliau ini sosok santri yang sangat sabar dimana pada umumnya seorang santri yang sudah datang di pondok itu langsung ngaji dengan kiyainya bahkan kalau sekarang ini ada siswa yang belajar tidak langsung diajar langsung memberontak.


Mbah Manab selama hidupnya tidak pernah merasa kenyang, bahkan ketika menjadi santri syaikhina Kholil sering beliau pingsan lantaran tidak makan. Walaupun sering lapar tidak menyurutkan niat beliau untuk mencari ilmu. 
Setelah 23 tahun beliau di suruh pulang oleh Syakhina Kholi lantaran ilmu beliau telah dihabiskan oleh manab. Dalam catatan sejarah tidak ada santri yang di suruh pulang oleh kiyainya lantaran ilmunya habis kecuali santri yang bernama manab ini.


Mondok di Pesantren Hadratus Syeh Hasyim As’ari

Setelah boyong dari pondok Syaikhina Kholil, beliau KH. Abdul Karim bingung hendak pulang kemana karena sudah lama tidak pulang, akhirnya beliau ingat sama teman waktu masih nyantri dibawah asuhan Syakhina Kholil Bangkalan Madura yang bernama KH. Hasyim As’ari sang pendiri NU, akhirnya beliau memutuskan untuk menemui temannya itu sekaligus ikut mondok disana.

Beliau KH. Abdul Karim mondok di pesantren Hadrotus Syeh Hasyim Asy’ari selama 7 tahun, selama di pesantren banyak santri yunior yang minta belajar pada KH. Abdul Karim, beliau senantiasa mengajari dengan sabar, dan ikhlas, selama santri-santri belajar sedikit-sedikit ada yang menyelipkan uang dibawah tempat tidur KH. Abdul Karim. Para santri menyelipkan kebawah tempat tempat tidur beliau lantaran beliau tidak mau menerima pemberian. Maka ketika beliau boyong ditemukan banyak uang dibawah tempat tidur KH. Abdul Karim yang tidak diketahui oleh beliau karena selama itu beliau tidak pernah membuka termpat tidurnya itu.


Mengetehui usia beliau 50 tahun, Hadrotus Syeh Hasyim Asy’ari mencarikan jodoh KH. Abdul Karim. Beliau ingat kalau sahabatnya yang bernama KH. Sholeh dari banjar melati Kota Kediri memiliki anak gadis, seketika itu beliau meminta putrinya untuk di jodohkan pada KH. Abdul Karim. Saat putri KH. Sholeh yang bernama Nyai Khodijah (Dlomroh) dinikahkan dengan KH. Abdul Karim usianya 24 tahun.


Mendirikan Pondok Pesantren Lirboyo

KH. Abdul Karim setelah dinikahkan pada putri KH. Sholeh yang bernama Nyai Khotijah (Dlomroh) ), beliau pindah di desa yang bernama LIRBOYO. Perpindahan tersebut karena dorongan dari mertuanya yaitu KH. Sholeh dengan harapan dengan menetapnya KH. Abdul Karim islam bisa syiar dimana-mana, selain itu juga karena permintaan kepala desa Lirboyo yang minta pada KH. Sholeh untuk menempatkan menantunya (KH. Abdul Karim) di desa Lirboyo.

Desa Lirboyo konon merupakan desa yang banyak orang abangan, pemabuk, dll. selain itu desa itu sangat angker karena banyak di huni jin (tanah yang baunya wangi biyasanya banyak jinnya).

Page 1 of 2
12Next
Tags: KH. Abdul KarimMbah manabPendiri PP LirboyoPesantren lirboyo
Previous Post

Kekuatan Doa

Next Post

Kepedulian yang Berkualitas

Achmad Ulinnuha, M.Pd.

Achmad Ulinnuha, M.Pd.

RelatedPosts

kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Next Post
Kepedulian Yang Berkualitas

Kepedulian yang Berkualitas

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Mendidik Anak Dengan Penuh Kasih Sayang

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Mendidik Anak dengan Penuh Kasih Sayang

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.