Selain hadits di atas bila kita perhatikan ternyata wahyu yang pertama kali turun kepada Rasulullah SAW juga terkait dengan nama ‘Iqra BISMI ROBBIKA al-Ladzi Kholaq.’ Demikian pula ayat pertama yang tertulis dalam al-Qur-an juga berkaitan dengan nama, ‘Bismillah‘. Bahkan bukan sekedar nama tapi identitas yang maha agung, yaitu lafz al-Jalalah. Dan lafz al-jaljalah ini pula yang pertama kali dianjurkan bagi kita untuk memperdengarkannya di telinga anak kita saat baru dilahirkan melalui azan dan iqomat. Sebagaimana riwayat Abu Daud dan Tirmizi bahwa Abu Rafi’ berkata:
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم أذن في أذن الحسن بن علي حين ولدته فاطمة
“Aku melihat Rasulullah SAW mengumandangkan azan pada telinga al-Hasan bin Ali, ketika Fatimah melahirkannya.”
Dari Ibnu Abbas R.A. :
أن النبي صلى الله عليه وسلم أذن في أذن الحسن بن علي يوم ولد , واقام في أذنه اليسرى
“Bahwa Nabi SAW telah mengumandangkan azan pada telinga al-Hasan bin Ali (yang sebelah kanan) ketika ia baru dilahirkan dan mengumandangkan iqomat pada teinga kirinya.”
Adapun hikmahnya menurut imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah sebagaimana dikutip dalam kitab Tarbiyyatu al-awlad fi al-Islam karya Syaikh Dr. Abdullah Nashih Ulwan adalah “agar suara yang kali pertama diterima pendengaran manusia adalah kalimat-kalimat seruan yang maha tinggi yang mengandung keagungan Tuhan, juga syahadat sebagai kalimat pertama masuk Islam. Hal itu merupakan talqin baginya tentang syariat Islam ketika anak memasuki dunia, sebagaimana halnya kalimat tauhid di-talqin-kan kepadanya ketika meninggal dunia. Dan tidak mustahil biila pengaruh azan itu akan meresap di dalam hatinya, walaupun ia tidak merasa.” ( penerbit Dar- al-Salam, 2013, hal.60).
Langkah-langkah berikutnya, in syaa Allah kita lanjutkan pada renungan subuh esok hari.
Wallahu a’lam