Jumat, Oktober 10, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Kisah Kelam Kekerasan Dan Teror Dalam Sejarah Agama Samawi

Kisah Kelam Kekerasan Dan Teror Dalam Sejarah Agama Samawi

Kisah Kelam Kekerasan dan Teror dalam Sejarah Agama Samawi

Dr. Suaib Taher by Dr. Suaib Taher
06/06/2020
in Kajian
13 0
0
13
SHARES
269
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kekerasan kerap muncul dengan disandarkan atas pembenaran. Dalam konteks ini, agama menjadi korban sebagai justifikasi dan legitimasi kekerasan tersebut, terutama agama samawi.


Fenomena kekerasan sebenarnya sudah dimulai sejak manusia ada di muka bumi sebagaimana yang dialami oleh kedua anak Nabi Adam As yaitu, Qabil dan Habil. Hanya karena masalah perkawinan kedua pasangan tersebut yang dinilai oleh salah satu pihak tidak adil muncul kekerasan pertama dalam sejarah umat manusia.

BacaJuga

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Anggapan ketidakadilan inilah yang mendorong satu pihak yang merasa didzalimi harus melakukan kekerasan terhadap yang lain. Kekerasan kerap muncul dengan disandarkan atas pembenaran. Dalam konteks ini, agama menjadi korban sebagai justifikasi dan legitimasi kekerasan tersebut, terutama agama samawi.

Tingkat penganiayaan dan pertumpahan darah dalam sejarah umat manusia sebenarnya paling sedikit terjadi di kalangan umat Islam jika dibandingkan dengan yang terjadi di kalangan umat agama lain. Bahkan umat Islam termasuk kelompok yang sebenarnya korban dari tindakan terorisme selama ini.

Berbeda dengan apa yang terjadi di kalangan umat lain seperti Zionist misalnya. Dalam laporan CII AS menyebutkan bahwa insiden-insiden dan kejadian terorisme yang terjadi di AS dalam periode tahun 1980-2005 sangat sedikit yang dilakukan oleh umat Islam atau hanya sekitar 6% dari semua tindak terorisme yang dilakukan oleh kelompok lain.

Bukan bertendensi untuk memperbandingkan lebih juah, namun poin yang ingin disampaikan bahwa kekerasan dan teror itu hampir terdapat dalam sejarah agama, termasuk agama samawi seperti Yahudi, Kristen dan Islam. Lalu, mengapa teroris itu kerap dengan mudah melakukan aksi kekerasan atas nama agama? Apakah agama memang berpotensi menganjurkan tindakan kekerasan atau ada celah mudah yang dimiliki agama untuk mudah dieksploitasi untuk legitimasi kekerasan?

Terorisme dan Tragedi Kemanusiaan dalam Agama Samawi

Sejatinya agama diturunkan untuk memberikan petunjuk dan jalan selamat dari penganiyaan dan kerusakan dan jalan menuju perdamaian. Namun, dalam perjalanan sejarah terdapat beberapa tragedi kemanusiaan, kekerasan, terorisme dan pertumpahan darah yang menyimpang dari ajaran agama itu sendiri.

Baca juga :

  • Jihad Melawan Kuffar
  • Jihad dalam Islam

Praktek kekerasan dalam agama lahir sebagai keserakahan manusia dengan mengeksploitasi agama sebagai dasar pembenaran. Hampir dalam sejarah agama, termasuk agama samawi terdapat tragedi mengerikan yang mengancam dan merusak kemanusiaan. Dalam hal ini kita akan kupas dalam sejarah tiga agama samawi, Yahudi, Nasrani dan Islam.

  • Yahudi

Yahudi merupakan sebuah agama samawi yang pertumbuhannya sudah dikenal lama, yaitu agama Ibrani yang merupakan turunan dari Nabi Ibrahim As sebagai Bapak para  Nabi  dari Bani Israel. Dari situlah Nabi Musa juga lahir yang didukung dengan kitab Taurat kemudian setelah itu menyusul nabi-nabi berikutnya kepada bangsa ini

Yahudi terbagi ke dalam beberapa bagian dan memiliki kitab suci antara lain adalah Perjanjian Lama yang merupakan kitab suci bagi Yahudi dan Nasrani.  Di kitab ini terdapat syair-syair, prosa, kata-kata bijak, pepatah, kisah-kisah dan filsafat-filsafat serta cerita-cerita lama dan perundang-undangan.

Pertanyaannya, apakah ada gerakan terorisme yang dalam sejarah agama Yahudi. Akar sejarah  terorisme dalam agama Yahudi berawal dari klaim tunggal yang mengkaitkan dirinya sebagai pemegang teguh Perjanjian Lama,namun mereka melakukan tindak-tindak terorisme, racisme, pendudukan dan penjajahan hingga ke tingkat yang lebih  tinggi yaitu pensakralan terhadap agamanya sendiri dan menjadikan Zionist sebagai sebuah ideologi.

Zionisme menjadi keyakinan untuk membenarkan semua tindakan-tindakan yang dilakukan seperti penindasan dan pembantaian atas nama agama serta permusuhan  dan perampasan tanah dan kekayaan serta hak-hak orang Arab untuk mewujudkan cita-citanya yang paling tinggi yaitu, membentuk negara Israel Raya yang secara ekonomis yang memanjang mulai dari sungai Nile  hingga ke sungai Efrat. Mereka menjadikan agamanya sebagai alasan untuk menindas bangsa Arab Palestina, menjarah dan memperkosa tanah air sebagai wujud rasisme dan memaksa mereka harus tunduk kepada Israel.

Orang-orang Yahudi telah melakukan tindakan kekerasan dan terorisme sejak masa dulu terhadap mereka yang bukan Yahudi dan membentuk kelompok-kelompok Yahudi di Yunani dan Roma untuk tujuan ini. Sejarah terorisme dalam Yahudi dapat dilacak hingga ribuan tahun sebelumnya atau sebelum berdirinya negara Zionist.

Dalam kitab Talmud yang merupakan salah satu kitab suci agama Yahudi ditemukan petunjuk-petunjuk yang berpotensi disalahtafsirkan untuk melakukan tindak terorisme untuk tujuan politik. Oleh karena itu, slogan “membolehkan semua cara untuk mencapai tujuan” merupakan sebuah prinsip yang sudah tertera dalam kitabnya yaitu pada Sufurtasniya 20/10-16 yang menyebutkan” ketika sudah mendekati sebuah kota agar memerangi maka sama sekali jangan melewati satu orangpun”.

Ketika mereka memasuki kota Jeriho di bawah komando Yousah seribu tahun sebelum Masehi, mereka memenggal leher penduduk orang-orang Jeriho dan mengatakan kepada pasukannya sembilahlah mereka semua yang ada dalam kota  baik laki-laki maupun perempuan, anak dan orang tua hingga sapi, kambing dan himar mereka dan bakarlah semua apa yang ada di dalamnya setelah kalian mengambil emas, logam, perak, tembaga, besi dan lain lain.

Selain itu, terdapat juga kelompok bernama “Sikari” yaitu sebuah gerakan Yahudi yang terorganisir  lahir dari sekte  Zaelut yang banyak melakukan tindakan terorisme terhadap pemerintahan Romawi. Kelompok teroris ini menggunakan  peralatan tradisional seperti pedang pendek yang dinamakan “sika” dalam melawan pemerintahan Romawi kemudian nama ini menjadi nama kelompok yaitu, Sikari yang artinya mereka menyembunyikan pedang dalam baju mereka.

Mereka melakukan tindakan terorism baik di siang hari atau pada saat pesta besar atau di tempat-tempat orang berkumpul. Tindakan kekerasan juga dilakukan dalam bentuk pembunuhan, pengrusakan dan membakar rumah-rumah termasuk meracuni air minum dan membakar dokumen persis seperti yang dilakukan oleh kelompok Zionis.

Sejumlah peneliti mengatakan bahwa gerakan ini merupakan gerakan yang paling berbahaya di Timur Tengah dalam sepanjang sejarah. Namun, semua peneliti saling berbeda dalam menilai tindakan kelompok ini. Ada yang menilai sebagai sebuah gerakan pemberontakan yang sukses melawan pemerintahan Romawi, sementara sejarawan lainnya menilai sebagai sebuah sindikat pencuri yang menjadikan orang-orang penting sebagai sasaran dengan menuntut kekebasan dari sebuah negara.

Kelompok ini juga mengajarkan para pengikutnya agar melakukan tindakan kekerasan yang keji dalam menghadapi mereka yang bukan Yahudi. Mereka menciptakan ketakutan dalam jiwa bangsa-bangsa lain seperti Alkananianiyin  atau bangsa Arab dan menindas mereka, karena pertikaian air di antara mereka dan merampas tanah mereka dan harta melalui kekerasan dan menumpahkan darah mereka serta perang yang terus menerus.

Page 1 of 2
12Next
Tags: alasan kekerasan atas nama agamasejarah terorismesejarah terorisme dalam agama samawi
Previous Post

Mengenal Sultan Ulama Izzuddin bin Abdussalam yang Tak Lelah dalam Belajar

Next Post

Mempertanyakan Cara Beragama Kita Saat ini?

Dr. Suaib Taher

Dr. Suaib Taher

RelatedPosts

gerakan gen z
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
kampanye anti intoleransi
Kajian

Apakah Toleransi Berarti Membiarkan Intoleransi?

21/04/2024
Ada Apa di Bulan Dzulqa’dah
Kajian

Ada Apa di Bulan Dzulqa’dah?

30/05/2023
Next Post
Mempertanyakan Cara Beragama Kita Saat Ini?

Mempertanyakan Cara Beragama Kita Saat ini?

Pemikiran Pesantren: Dari Tradisionalisme Menuju Kosmopolitanisme

Pemikiran Pesantren: Dari Tradisionalisme Menuju Kosmopolitanisme

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    328 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    311 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.