Minggu, Agustus 24, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Pandangan Islam Tentang (umat) Agama Lain – Perspektif Normatif

Pandangan Islam Tentang (umat) Agama Lain – Perspektif Normatif

Kunci Sukses Bangsa Menjadi Makmur dan 3 Penyebab Hancurnya Umat Terdahulu

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
15/06/2020
in Kolom, Tajuk Utama
13 0
0
13
SHARES
269
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Imam Baidhawi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa perintah untuk menunaikan amanat ditujukan untuk semua orang, baik berupa kewajiban, maupun hak orang lain, atau jabatanyang diemban, begitu juga perintah untuk berbuat adil tidak hanya untuk para pemimpin saja, walaupun mereka sebagai pemangku jabatan.

3 Penyebab Kehancuran Umat-umat Terdahulu

Sejarah kehidupan manusia terdahulu sangatlah berharga bagi generasi setelahnya baik berupa kejayaan, kesuksesan maupun hancurnya sebuah peradaban manusia disebabkan keangkuhan dan keserakahan para pemimpin yang dzalim kepada rakyatnya.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Syeh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nashoihul Ibad mengutip perkataan Imam Ibrahim An Nakhai:


إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ هَلَكَ قَبْلَكُمْ بِثَلَاثِ خِصَالٍ : بِفُضُوْلِ الْكَلَامِ وَفُضُوْلِ الطَّعَامِ وَ فُضُوْلِ الْمَنَامِ

Sesungguhnya hancurnya umat terdahulu sebelum kalian dikarenakan tiga hal: pertama, banyak bicara hal yang tak berguna. Kedua, mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Ketiga, Terlalu banyak tidur.

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa penyebab kehancuran sebuah bangsa, porak-poranda tatanan masyarakat berawal dari individu- individu yang selalu bersikap berlebihan sampai melampaui batas kewajaran.

Pertama. Dampak banyak bicara tapi kurang kerja. Bila manusia merenung tentang dirinya sendiri maka ia akan mendapati bahwa Tuhan telah mengajarkan banyak kehidupan terutama tentang anggota badan, misalnya Allah menciptakan lisan manusia hanya satu dan telinga ada dua mengisyaratkan akan pentingnya selalu banyak mendengar daripada banyak komentar.

Pada dasarnya kesalahan terbesar yang dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu disebabkan lisan yang tak terkendali, mudah menyalahkan bahkan memfitnah orang lain yang tak bersalah sekaligus.

Kedua. Efek negatif perut terlalu kenyang sangat berbahaya. Perut manusia merupakan tempat bersarangnya berbagai macam penyakit karena makanan yang selalu dikonsumsi secara berlebihan akan membawa dampak buruk kesehatan seseorang.

Ketiga, terlalu banyak tidur melebihi waktunya, penyebabnya adalah terlalu banyak makan serta tak ada cita-cita tinggi atau keinginan yang ia harapkan, sehingga ia tak tahu target yang akan dicapai dan waktunya terbuang begitu saja.

Kehancuran umat terdahulu dikarenakan Hati mereka sangat keras karena selalu menyibukkan diri untuk mengomentari apapun bahkan yang kita tak ketahui ilmunya, sehingga waktu, tenaga, fikiran dihabiskan untuk hal yang tak ada manfaatnya, bahkan menghabiskan biaya untuk mendukung argument-argumennya.

Disamping itu konsumsi makanan yang berlebihan akan menjadikan seseorang kekenyangan yang berpengaruh kepada pola hidupnya terutama ingin selalu tidur atau bermalas-malasan yang menjadikan umurnya menjadi kurang produktif dan inovatif.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BangsaKeadilanKunciKunci sukses bangsaSuksesUmat terdahulu hancur
Previous Post

3 Varian Masker Hijab Yang Unik Buat Kamu

Next Post

Perspektif Islam Tentang NKRI, Pancasila, dan Kebhinnekaan (1)

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Perspektif Islam Tentang Nkri, Pancasila, Dan Kebhinnekaan (1)

Perspektif Islam Tentang NKRI, Pancasila, dan Kebhinnekaan (1)

Sejarah Islam (1): Pengaruh Cina-champa Ke Nusantara

Sejarah Islam (1): Pengaruh Cina-Champa Ke Nusantara

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    299 shares
    Share 120 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    265 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    249 shares
    Share 100 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.