Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Melacak Akar Lahirnya Kekerasan Atas Nama Agama

Melacak Akar Lahirnya Kekerasan Atas Nama Agama

Melacak Akar Lahirnya Kekerasan Atas Nama Agama

Saidun Fiddaraini by Saidun Fiddaraini
04/03/2022
in Kajian, Populer, Tajuk Utama
13 1
0
13
SHARES
259
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sementara ciri-cirinya adalah: alih-alih membebaskan rakyat dari kejahatan sosial dengan cara menarik dan mengisolasi diri dari khalayak ramai dan membentuk komunitas egaliter, justru keterpurukan dan kesengsaraan yang mereka peroleh dengan memaksa untuk mengamini serta meyakini bahwa pemimpin agama mereka paling benar. Bahkan menganggap sang pemimpin agama memiliki otoritas nyaris menyamai kekuasaan Tuhan.

Ketiga, ketiga agama mulai merindukan dan mencita-citakan zaman ideal, lalu bertekad merealisasikan zaman tersebut ke dalam zaman sekarang. Memang menurut Kimball, agama pada hakikatnya juga merupakan semacam harapan bahwa di masa depan para pemeluknya akan memperoleh dan mengalami sesuatu yang ideal. Namun demikian, zaman ideal itu sangat bertentangan dengan zaman sekarang ketika pemeluk agama hidup pada suatu zaman yang penuh dosa, kesombongan, khayalan, kelalaian, dan kesia-siaan. Sebaliknya, di zaman ideal manusia akan dibebaskan dari semua cacat dan dosa itu dengan mengalami kebahagiaan. Biasanya, doktrin yang disuguhkan adalah mendorong para pemeluknya untuk mendirikan suatu negara-agama, dan negara-teokratis.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Karena itulah menurut Kimball, apabila zaman ideal ini direalisasikan maka berakibat fatal. Lihatlah misalnya, rezim Taliban di Afghanistan yang kejam terhadap warganya sendiri demi ketaatan terhadap syariat Islam sebagai hukum negara; atau ide negara (agama) Yahudi seperti dicetuskan Rabi Mei Kahane yang konsekuensinya harus mengusir warga Arab di daerah Judea dan Samaria; atau kelompok koalisi Kristen Amerika yang didirikan Pendeta Pat Robertson yang ingin mengubah struktur hukum dan negara dalam cahaya Injil.

Keempat, kala agama membenarkan dan membiarkan terjadinya “tujuan yang membenarkan segala cara”. Artinya ajaran-ajaran dalam agama disalahgunakan dengan menjadikannya sarana untuk mencapai tujuan dan meraih tujuan sebagai legitimasi atas segala tindakannya kendati bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Dan, dari doktrin agama ini melahirkan sikap eksklusif, permusuhan antar pemeluk agama. Kelima, agama yang kerap menyerukan kepada peperangan. Ambillah contoh bagaimana kekejaman Perang Salib atau aksi terorisme yang terjadi di era modern, seperti yang terjadi pada tragedi 11 September silam, yang memakan demikian banyak korban tak bersalah.

Walau begitu, Charles Kimball tetap yakin, bahwa agama yang autentik pasti akan mengafirmasi kehidupan, melayani manusia dan dunianya.  Karena itulah, penting kiranya untuk membaca buah pemikiran Kimball yang dituangkan dalam buku ini agar kita tidak terjebak pada panorama agama seperti yang telah disebutkan di atas. Juga buku ini didasarkan atas pengalaman pribadi Kimball. Sehingga isi dari buku ini benar-benar nyata sebagaimana yang terjadi di tengah-tengah kehidupan umat manusia kiwari. Wallahu A’lam

Baca Juga: Kisah Kelam Kekerasan dan Teror dalam Sejarah Agama Samawi

Page 2 of 2
Prev12
Tags: AgamaAgama sebagai Pegangan HidupKekerasan Agama
Previous Post

Pesantren Teroris: Sebuah Pembajakan Pesantren

Next Post

Islam Sebagai Teologi Kemanusiaan

Saidun Fiddaraini

Saidun Fiddaraini

Alumni PP. Nurul Jadid, Paiton dan sekarang mengajar di PP. Zainul Huda, Arjasa, Sumenep.

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
Islam Sebagai Teologi Kemanusiaan

Islam Sebagai Teologi Kemanusiaan

Salah Kaprah tentang Khilafah

Salah Kaprah tentang Khilafah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.