Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme Di Masa Pandemi

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme Di Masa Pandemi

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme di Masa Pandemi

Hatim Gazali by Hatim Gazali
09/06/2020
in Gagasan, Tajuk Utama
4 1
0
5
SHARES
92
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Di situasi pandemic covid 19 ini, semua energi kita habis terkurang untuk membincangkan virus corona ini dari perspektif kesehatan dan dampak ekonomi. Laporan harian Gugus Covid 19 terus melaporkan secara rutin jumlah korban yang meninggal, jumlah yang positif tertular, yang sembuh dan sejenisnya. Pejabat negara dan pemerhati ekonomi berfokus penuh untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia yang berada di ujung tanduk. 

Hal tersebut tampak lumrah dan wajar saja, mengingat dampak covid 19 ini lebih kasat mata kepada dua bidang tersebut. Namun, yang luput dicermati adalah bahwa covid 19 ini juga memaksa menterjadikan sejumlah perubahan, mulai dari aspek pendidikan sampai pada relasi sosial-keagamaan. Termasuk dalam dua bidang tersebut, covid 19 ini berpotensi makin menambah daftar (maha)siswa yang rutin mengonsumsi paham-paham keislaman yang tidak ramah: radikal. 

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Kegagapan Pendidik

Dalam bidang pendidikan, semua lembaga pendidikan dipaksa untuk menghentikan pembelajaran tatap muka di kelas, diganti dengan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran dalam jaringan (daring, online learning). Tentu saja, sebagian besar lembaga pendidikan kita tidak siap. Tidak sedikit guru/dosen bengong apa yang harus dilakukan ketika diminta untuk menerapkan pembelajaran daring. Siswa/mahasiswa pun mengeluh betapa tugas yang datang dari dosen datang bertubi-tubi. 

Ketidaksiapan lembaga pendidikan tersebut dipicu oleh dua hal utama; infrastruktur dan sumber daya manusia. Infrastruktur Indonesia untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet tersebut jelas jauh dari memadai. Alih-alih jaringan internet/data, tidak semua wilayah Indonesia memiliki jaringan telepon (signal). 

Begitu juga, kompetensi sumber daya manusia untuk menyelenggarakan pembelajaran daring masih jauh dari kata cukup. Boro-boro meminta pada guru/dosen langsung bergerak membuka Learning Management System (LMS) seperti Canvas, Schoology, Google Classroom, dan sebagainya, membuat email saja adalah pekerjaan yang dapat mengucurkan keringat. 

Termasuk, dan bahkan yang sangat berkeringat di sini adalah guru/dosen agama Islam. Pasalnya, mereka memiliki cita-cita mulia. Mereka tidak ingin menempatkan pendidikan sebagai transfer pengetahuan (kognisi) semata, tetapi tetapi juga harus mencakup aspek afektif dan psikomotorik yang lebih banyak ditampilkan melalui keteladanan. Di sisi lain, keterampilan teknis terkait dengan teknologi cukup lemah. 

Atas situasi ini, tentu saja, pengambil kebijakan tidak bisa gebyah uyah dengan asal meminta para pendidiknya untuk melakukan pembelajaran online tanpa dibekali dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai serta peningkatan keterampilan teknologis. Dua hal ini tentu sangat mungkin dan perlu dilakukan demi memastikan pemenuhan hak belajar mahasiswa. 

Potensi Radikalisme

Dampak lain yang tak kasat mata dari pandemi covid 19 ini adalah potensi merebaknya paham radikalisme di lembaga pendidikan. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan yang mendasari hipotesis ini. Pertama, meningkatnya penggunaan internet selama covid 19 yang berarti potensi penyebaran paham intoleransi dan radikalisme makin terbuka lebar. Kominfo menyebutkan bahwa selama pandemi ini ada kenaikan traffic data dan suara naik antara 5-10%. Sementara Telkom mengalami peningkatan traffic penggunaan internet selama pandemi ini sebesar 15,6%.  

Page 1 of 2
12Next
Tags: COVID-19dosengurumahasiswapendidikperguruan tinggipotensiradikalismesekolahsiswa
Previous Post

Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir di Kota Metropolitan Jakarta

Next Post

Etika Beragama yang Baik Menurut Hasan Al Basri

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Etika Beragama Yang Baik Menurut Hasan Al Basri

Etika Beragama yang Baik Menurut Hasan Al Basri

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.