سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ قَالَ مَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي لَيْلَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Aku mendengar Ibn Umar r.a. menceritakan hadis dari Nabi s.a.w. tentang malam Qadar, beliau bersabda, “siapa yang mau mencarinya, maka carilah ia pada malam tanggal 27 Ramadhan“. (Hadis Hasan, riwayat Ahmad: 4577)
Melihat dan memaknai keajaiban Lalitak Qadar sebaiknya kita tidak hanya terpaku pada kapan datangnya Lailatul Qadr, melaikan kita harus beribdan sekuat tenaga seperti yang diajarkan Nabi Muhammad. Jadi, kita jangan terpaku pada kapan datangnya, tetapi justru bersemangat menambah amaln ibadah kita di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Pada malam ini Malam Lailatul Qadar ditandai dengan situasi langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak, bumi sunyi, dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.
Panjatkan Doa
Pada malam ini, Allah menurunkan Al-Qur’an, menakdirkan segala urusan, hukum, rezeki dan ajal untuk jangka selama setahun. Malam Lailatul Qadar ditandai dengan situasi langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.
Keagungan dan keistimewaan malam Qadar pada dasarnya terle¬tak dalam dua kemuliaan, yaitu turunnya al-Qur’an itu sendiri dan turunnya para malaikat dalam jumlah yang besar, termasuk di dalamnya malaikat Jibril. Para malaikat turun di malam itu dengan cahaya yang cemerlang, dengan penuh kedamaian dan kesejahteraan. Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan ucapan selamat kepada orang yang melaksanakan puasa Ramadhan dan melaksanakan ibadah lainnya. Kemuliaan turunnya al-Qur’an, merupakan hari yang agung dan bersejarah, turunnya kitab suci itu merupakan titik awal dimulainya suatu kehidupan “Dunia Baru” yang terlepas dari kese¬satan dan kezaliman, menuju kebenaran yang hakiki.
Dari Abu Hurairah ra, Bahwasanya Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang beribadah pada malam lailatul qadr dengan penuh iman dan perhitungan, Diampunilah dosanya yang terdahulu. (H.R Bukhari).
Dari ‘Aisyah ra. Berkata: Aku berkata, Wahai Rasulullah, Sungguh engkau mengetahui malam apa itu malam lailatul Qadr, Apa yang harus ku baca pada malam itu? Rasulullah saw bersabda: Katakanlah:
اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah sesungguhnya engkau pemaaf dan menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku”. (H.R Ahmad, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Mari kita meningkatkan amalan di akhir bulan Ramadhan. Rahmat Allah SWT akan ditebarkan kepada umat Nabi Muhammad dan menunggu kita semua. Mari kita berdoa dan semoga kita menemui keajaiban Lailatul Qadr. “Wallahu A‘lam Bis Shawab”
Condet, 24 Ramadhan 1442 H
*Artikel ini juga dimuat di muslim.okezone.com dengan judul “Keajaiban Lailatul Qadar“