Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Biografi
Nasab Ilmu Kiai R. Syamsul Arifin Dan Kiai R. As’ad Syamsul Arifin

Nasab Ilmu Kiai R. Syamsul Arifin Dan Kiai R. As’ad Syamsul Arifin

Nasab Ilmu Kiai R. Syamsul Arifin dan Kiai R. As’ad Syamsul Arifin

Abdul Moqsith Ghazali by Abdul Moqsith Ghazali
09/07/2021
in Biografi
52 3
0
55
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ketiga, Kiai As’ad juga berguru pada Sayyid Muhammad Amin ibn Muhammad Amin al-Kutby (1909-1984 M./ 1327-1404 H.). Nama lengkapnya, al-Sayyid Muhammad Amin ibn Muhammad Amin ibn Muhammad Shalih ibn Muhammad Husain al-Kutby al-Hasani al-Hanafi. Beliau adalah ulama bermadzhab Hanafi yang mengajar secara reguler di Masjidil Haram, Madrasah al-Falah, Ma’had I’dad al-Mu’allimin. Ia menulis sejumlah buku.

Salah satu karya Sayyid Muhammad Amin Kutbi yang saya koleksi adalah Nafhu al-Thiib fi Nafhi al-Habib SAW, buku yang berisi pujian dan kekaguman penulisnya pada Nabi SAW. Ditulis dalam bentuk puisi dengan diksi yang indah.

BacaJuga

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

Keempat, Kiai As’ad juga berguru pada Syaikh Hasan ibn Muhammad ibn Abbas ibn Ali ibn Abdul Wahid ibn al-Abbas al-Munafi al-Masysyath (1899-1979 M./1317-1399 H.). Ia adalah ulama berpengaruh (al-ustadz al-mu’atstsir) di masanya. Dikenal sebagai al-muhaddits (ahli hadits) al-faqih (ahli fikih) al-Maliki (bermadzhab Maliki). Ia menulis 17 kitab di berbagai bidang. Ia misalnya menulis al-Tuhfah al-Saniyah fi Ahwal al-Waratsah al-Arba’iniyyah, Ta’liqat Syarifah ‘ala Lubbi al-Ushul, Inarah al-Duja fi Maghazi Khairi al-Wara, Bughyah al-Mustarsyidin bi Tarjamah al-A’immah al-Mujtahidin.

Ia memiliki banyak murid dari berbagai negara, mulai dari Yaman hingga Indonesia. Salah satu murid Syaikh Hasan Masysyath yang dari Yaman adalah Syaikh Ismail Zain (1933-1994 M./1352-1414 H.) yang kemudian menjadi guru dari salah seorang putra Kiai As’ad Syamsul Arifin, yaitu KH.R. Mohammad Kholil As’ad (1970-sekarang)–Pendiri dan Pengasuh PP Walisongo Situbondo Jawa Timur.

Usia dan Disiplin Fikih Lintas Madzhab

Melalui narasi di atas, kita tahu (a). Berguru tak harus pada orang yang lebih tua dari segi usia. Dua guru Kiai As’ad yang terakhir itu, Sayyid Muhammad Amin dan Syaikh Hasan Masysyath, memang lebih muda dari Kiai As’ad. Namun, sebagaimana kiai lain, dalam mencari ilmu Kiai As’ad tak memandang usia. Tak masalah berguru pada yang lebih muda karena kealiman memang tak terkait dengan usia. Kiai Syamsul Arifin juga berguru pada Sayyid Abi Bakar Syatha yang usianya terpaut 8 tahun lebih muda dari dirinya.

(b). Seperti dalam tradisi akademik lama, dalam mencari ilmu, para murid boleh berguru pada para ulama lintas madzhab, tak hanya pada ulama dari madzhab fikih tertentu saja seperti madzhab Syafi’i melainkan juga dari madzhab fikih lain seperti Hanafi dan Maliki. Mungkin karena itu, para ulama dulu dan para kiai kita termasuk Kiai Syamsul Arifin dan Kiai As’ad rata-rata memiliki pengetahuan fikih lintas madzhab yang lebih dari cukup.

Dan itu dalam konteks sekarang saya kira berguna terutama dalam menyelesaikan kasus-kasus fikih kontemporer yang tak cukup hanya diatasi dengan satu qaul-madzhab, iltizam bi madzhabin mu’ayyan, melainkan juga harus mempertimbangkan qaul atau pendapat dari madzhab lain dengan konsekuensi iltizam bi madzhabin ghairi mu’ayyan.

Akhirnya, lepas dari itu semua, ingin saya katakan; sungguh beruntung para pelajar Islam yang studi di Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo Asembagus Situbondo Jawa Timur karena sanad ilmu mereka melalui KH. R. Syamsul Arifin dan KH. R. As’ad Syamsul Arifin adalah sanad yang tinggi, lewat jalur ulama-ulama besar terhubung hingga ke Rasulullah SAW.

Semoga berkah dan manfaat. Nafa’ana Allah bi ‘ulumihima wa afadha ‘alaina min barakatihima, Aaamiin.

Ahad, 31 Januari 2021

Baca Juga:
KH. Afifuddin Muhajir, Faqih Ushuli dari Timur

Page 2 of 2
Prev12
Tags: KH. R. As'ad Syamsul ArifinKH. R. Syamsul ArifinNasab IlmuSanad Ilmu
Previous Post

PPKM: Pedoman Progresif bagi Komunitas Muslim

Next Post

Tidak Shalat Jum’at; Takut Corona atau Takut Allah?

Abdul Moqsith Ghazali

Abdul Moqsith Ghazali

RelatedPosts

kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar
Biografi

Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

16/11/2023
sayyid ahmad zaini dahlan
Biografi

Jejak Perjuangan Sayyid Zaini Dahlan

14/07/2022
peran perempuan
Biografi

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

27/06/2022
toleransi gus dur
Biografi

Sikap Toleransi Gus Dur: dari Didikan hingga Perjumpaan

24/06/2022
Next Post
Tidak Shalat Jum’at; Takut Corona Atau Takut Allah?

Tidak Shalat Jum'at; Takut Corona atau Takut Allah?

Abdel Kader Haidara: Warisan Agung Ditemukan Kembali (2)

Abdel Kader Haidara: Warisan Agung Ditemukan Kembali (2)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.