Pemeluk agama Islam dalam menjalankan aktivitasnya telah diatur dalam berperilaku agar terjadi keserasian dan keselarasan, agar tidak melenceng dari kodratnya sebagai makhluk yang sempurna. Keteraturan tersebut telah diberlakukan dari seseorang bangun tidur hingga tidur kembali. Segala hal dalam manusia telah diberikan satu landasan yang kuat dan kokoh yaitu Alquran nūr karīm. Pembawa keberkahan dan juga petunjuk bagi alam semesta agar selalu berjalan pada garisnya. Hadits merupakan hukum Islam yang kedua setelah Alquran yang digunakan untuk memperjelas ayat-ayat Alquran yang masih global. Melalui berbagai rintangan dan juga perjalanan yang panjang terkumpulah berbagai hadits dari para sahabat sebagai acuan hukum dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
Pada era saat ini banyak sekali hal yang harus dipelajari dan dikaji. Walaupun terkesan orang yang tidak memiliki pekerjaan karena memilih melakukan penelitian untuk menguji kebenaran suatu barang, namun dengan demikian akan memudahkan pekerjaan seseorang dalam menjalankan aktivitasnya. Ada baiknya juga kita belajar dasar hukum agama Islam yang kedua yaitu Hadits. Perlu adanya ranah khusus untuk dapat menerima sesuatu yang baru sama halnya hadits juga lahir baru karena dibukukan setelah Rasulullah wafat.
Pemberlakuan Hadits dalam Bermasyarakat
Dalam melakukan setiap langkah kita tentunya melakukan berbagai hal yang menyangkut hal peribadahan. Dalam keadaan sadar maupun tidak kita telah melakukan ibadah ataupun amalan yang diajarkan oleh Rasulullah maupun para sahabat. Sebagai orang awam yang masih banyak belajar dan membaca buku sudah sepatutnya mencari ilmu sebagai bekal di masa yang akan datang. Karena kita tidak pernah mengetahui sesuatu yang akan terjadi di detik berikutnya. Sudah sepatutnya kita untuk selalu bersyukur masih diberi kesempatan untuk menjalani roda kehidupan. Bukan hal yang tidak mungkin untuk kita belajar dari orang-orang yang lebih tua di atas kita.
Sejauh kita melangkah pasti akan mendapatkan cobaan juga rintangan, tak jauh pula mereka menemukan problem atau permasalahan yang harus terselesaikan. Sebagai orang yang mengetahui kita dapat berperan dalam mengajukan pendapat beserta alasan untuk menyelesaiakan permasalahan, sekurang-kurangnya dapat menghambat perpecahan yang dapat timbul. Dari problem yang muncul disekitar kita.
Belajar mempelajari ayat-ayat Alquran dan hadits-hadits untuk dapat menyampaikan sesuatu dengan benar. Mengucapkan kata-kata yang tidak asal keluar dari mulut namun juga mempunyai dasar yang sesuai. Banyak masyarakat yang mengucapkan berbagai potongan-potongan hadits namun mereka tidak mengetahui jenis dan macam dari hadits tersebut.
Karena dalam Alquran penjelasan masih sangat global maka kita dapat menggunakan hadits sebagai hukum Islam kedua. Dalam hadits kita dapat memilih berbagai macam penjabarannya, ada hadits yang dilihat dari segi kualitas rawi nya yaitu shahih, hasan, dan dhoif. Dalam berbagai kesempatan kita telah mendengar banyak maqolah-maqolah macam-macam hadits namun kita tidak mengetahuinya termasuk pada golongan yang mana.
Saat menemukan suatu permasalahan kita dapat menggunakan hadits yang kuat atau kita dapat menyebutnya hadits shohih. Ketika menemukan suatu permasalahan berusaha untuk mencari solusi permasalahan menggunakan hadits ini untuk menguatkan pendapat dan juga meyakinkan dari pihak yang bermasalah. Mencari dengan jalan yang positif jangan menambah permasalahan yang sedang terjadi. Pada tingkatan hadits shohih ini adalah hadits yang sanadnya menyambung sampai kepada Rasulullah saw. Secara mutawatir dengan rawi yang berkualitas,tidak berilat dan juga kuat dalam hafalannya.