Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Perang Di Zaman Nabi

Perang Di Zaman Nabi

Perang di Zaman Nabi

Abdul Moqsith Ghazali by Abdul Moqsith Ghazali
18/06/2020
in Kajian, Populer, Tajuk Utama
10 0
0
10
SHARES
204
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pada tahun 624 H atau persisnya 17 Ramadan 2H./17 Maret 623 M., telah berlangsung peperangan di Badar, sebuah daerah dekat Madinah. Jarak antara Madinah dan Badar kurang lebih 160 km. Jumlah pasukan Islam dan kafir Quraisy tak berimbang. Pasukan Islam berjumlah 350 orang, sementara kafir Mekah berjumlah sembilan ratus hingga seribu pasukan.

Namun, pada peperangan Badar inilah umat Islam pertama kali mengalami kemenangan. Abu Jahal ibn Hisyam (pimpinan kafir Quraisy), Utbah binti Rabi’ah, Syaibah binti Rabi’ah, Zam`ah ibn al-Aswad, Umayyah ibn Khalaf, mati terbunuh.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Musa ibn Uqbah berkata, korban yang jatuh dari kelompok Islam adalah 14 orang; 6 orang dari kaum Muhajirin dan 8 orang dari kaum Anshar. Riwayat lain menyebutkan, korban dari umat Islam berjumlah 11 orang; 4 orang dari kalangan Muhajirin dan 7 orang dari kalangan Anshar.

Kaum Muhajirin yang mati terbunuh dalam perang Badar ini adalah Ubaidah ibn al-Harts ibn Abdul Muththalib, Amr ibn Abi Waqash, Amr ibn Nafilah, Amir ibn Bakar, Mahja ibn Abdullah, Dzu al-Simalayn. Sedangkan dari kalangan Anshar adalah Said ibn Haytsamah, Qais ibn Abdul Mundzir, Zaid ibn al-Harts, Tamim ibn al-Himam, Rafi’ ibn al-Ma’la, Haritsah ibn Suraqah, Mu’awwid ibn Afra`, dan ‘Aus ibn ‘Afra’.

Sementara korban dari kelompok Musyrik Mekah berjumlah 49 orang. 39 orang ditahan. Di antara yang tertawan itu ada orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi dan keluarganya, seperti Abu Yazid Suhail ibn ’Amr (sepupu Sawdah binti Zam’ah, istri Nabi), Abbas (paman Nabi), Abu al-’Ash ibn al-Rabi’ ibn Abdil Uzza ibn Abdi Syams ibn Umayyah (suami Zainab binti al-Rasul).

Ibu kandung Abu al-’Ash adalah saudara kandung Khadijah, yaitu Halah binti Khuwailid. Abu al-’Ash menjadi tahanan Abu Ayyub Khalid ibn Zaid. Tapi, menurut Ibn Hisyam yang menahannya adalah Kharasy ibn al-Shamah.

Nabi memerintahkan agar semua tawanan perang diperlakukan dengan baik. Nabi bersabda, “perlakukanlah mereka dengan sebaik-baiknya”. Diceritakan, suatu waktu datanglah Mikraz ibn Hafz hendak menebus Suhail ibn ’Amr. Tampaknya Umar ibn Khattab keberatan jika tahanan itu bebas begitu saja.

Ia meminta ijin kepada Nabi untuk menyanksi Suhail ibn ’Amr dengan mencabut dua gigi serinya sehingga tidak lagi mencerca Nabi, maka Nabi pun bersabda, “saya tidak akan memperlakukan mereka dengan kejam, supaya Allah tidak memperlakukan saya secara demikian, sekalipun saya seorang nabi”.
Lain Badar, lain Uhud. Pada peperangan Uhud yang terjadi pada pertengahan bulan Syawal tahun 625 H., umat Islam mengalami kekalahan. Nabi sempat terluka; sebuah lemparan batu keras dari Uthbah ibn Abi Waqash mengena mulutnya, menyobek bibir bawahnya, dan menanggalkan satu giginya. Darah mengucur dari wajahnya. Bahkan, dikisahkan bahwa Nabi sempat pingsan.

Tidak kurang dari 70 orang sahabat Nabi yang mati terbunuh dalam perang Uhud ini. Mûsâ ibn Uqbah berpendapat bahwa para tentara Islam yang terbunuh di perang Uhud hanya 47 orang. Sementara menurut Qatadah, al-Barra’, Hammad ibn Salamah, yang meninggal dunia adalah 70 orang.

Page 2 of 2
Prev12
Previous Post

Perspektif Islam Tentang NKRI, Pancasila, dan Kebhinekaan (Bagian Terakhir)

Next Post

3 Karakter Sufi, Imam Junaid dan Ajaran Tasawufnya

Abdul Moqsith Ghazali

Abdul Moqsith Ghazali

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
Menyelami Nilai-nilai Sufisme Di Era Krisis Nilai

3 Karakter Sufi, Imam Junaid dan Ajaran Tasawufnya

3 Fakta Terkini Tentang Gus Azmi

3 Fakta Terkini Tentang Gus Azmi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.