Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup
Ppkm: Pedoman Progresif Bagi Komunitas Muslim

Ppkm: Pedoman Progresif Bagi Komunitas Muslim

PPKM: Pedoman Progresif bagi Komunitas Muslim

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
09/07/2021
in Gaya Hidup, Tajuk Utama
9 1
0
9
SHARES
177
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kelompok Muslim yang kedua saat PPKM ini adalah kategori Muslim Regresif. Mereka adalah kelompok yang tidak percaya adanya virus COVID-19. Mereka memiliki pendapat bahwa virus ini adalah konspirasi dan melemahkan atau mematikan populasi umat Islam. 

Muslim kategori ini menjadi parasit kondisi akhir-akhir ini. Sebagai gambaran, ketika ada vaksinasi, mereka ramai menolak dan menilai vaksin akan membuat seseorang menjadi lebih parah akan virusnya. Kebijakan-kebijakan pemerintah pun juga selalu dilawan. 

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Yang tak habis pikir, dari kelompok kategori ini mengusulkan untuk “Khilafah” atau “Islam Kaffah” sebagai solusi atau obat dari wabah. Harus digarisbawahi, bahwa COVID-19 ini bukanlah untuk mencari sistem politik, tetapi untuk mencari dawāʾun (obat) atau berbagai macam cara yang bisa menghentikannya untuk menyelamatkan kehidupan manusia (Syafiq, 2020). Memang, kondisi ekonomi kita terpuruk, tetapi bukan berarti sistem negara harus diganti.

3. Muslim Abu-Abu

Kategori terakhir adalah kelompok Muslim “Abu-abu”. Penulis sengaja mengkategorisasi atau menamakan kelompok ini dengan istilah abu-abu. Hal ini dikarenakan kelompok ini didominasi kalangan Muslim tidak memiliki sikap yang lurus dalam pendirian.

Misalnya, saat pemerintah menyalurkan Bansos, mereka menolak dan memberikan persepsi jika Bansos hanya untuk pencitraan. Penyaluran Bansos dianggap sebagai momen yang tepat bagi Presiden untuk menaikkan elektabilitas. Lucunya, kelompok Muslim Abu-abu ini menerima saja andai diberi Bansos.

Begitupun saat vaksinasi. Mereka mulanya juga paling vokal untuk menolak vaksinasi. Asumsi mereka negatif, mulai dari komposisi vaksin, hukum vaksin, dan sampai vaksin sebagai bisnis. Anehnya, kelompok ini sekarang berada pada baris terdepan untuk meminta vaksinasi.

Menjadi Komunitas Muslim Progresif

Ada beberapa kesimpulan melihat kondisi umat Islam saat PPKM Darurat ini. Yang pertama adalah arus globalisasi mempengaruhi komunitas Muslim. Mereka dihantam oleh keadaan COVID-19 yang sangat tidak diinginkan. Terlebih lagi, arus informasi melalui media yang bersifat negatif dan penuh dengan hoax, menuntut seorang Muslim untuk cerdas dan produktif.

Kedua, seorang Muslim yang baik harus memiliki kepekaan sosial. Jika di komunitasnya masih ada yang mengalami kondisi terpuruk akibat COVID-19 dan PPKM menjadi penghalang, sebaiknya saling tolong menolong agar aspek kemanusiaan tetap terjaga.

Dan ketiga, selama PPKM Darurat, komunitas Muslim yang berada dalam zona merah, sebaiknya tidak melakukan jama’ah di Masjid. Masjid tetap azan dan iqamah seperti biasanya, sebagai tanda waktu shalat. Ketika hari raya Idul Adha, juga baiknya melakukan shalat ‘īd di rumah. Berkurban juga serahkan kepada panitia pemotongan atau RPH.

Baca Juga:
Diberlakukannya PPKM – Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Sumber:
Majelis Ulama Indonesia, “MUI Terbitkan Taushiyah Pedoman Pelaksanaan Ibadah Qurban Masa PPKM Darurat”, https://mui.or.id/berita/30445/mui-terbitkan-taushiyah-pedoman-pelaksanaan-ibadah-qurban-masa-ppkm-darurat/
Muhammad Ishom, “Virus Corona dan Pembelajaran Kaidah Fiqih bagi Publik”, https://www.nu.or.id/post/read/119325/virus-corona-dan-pembelajaran-kaidah-fiqih-bagi-publik
Retia Kartika Dewi, “Pandemi Corona Berikan 3 Efek Psikologis Bagi Seseorang, Apa Saja?”, https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/14/203728765/pandemi-corona-berikan-3-efek-psikologis-bagi-seseorang-apa-saja?page=all
Syafiq Hasyim, “Apakah Khilafah Solusi Covid-19?”, https://geotimes.id/catatan-syafiq-hasyim/apakah-khilafah-solusi-covid-19/

Page 2 of 2
Prev12
Tags: COVID-19Etika BeragamaKomunitas MuslimMuslim ProgresifMuslim UrbanPPKM Darurat
Previous Post

Fungsi Agama bagi Netizen Indonesia di Tengah Pandemi

Next Post

Nasab Ilmu Kiai R. Syamsul Arifin dan Kiai R. As’ad Syamsul Arifin

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Edisi September 1
Bulletin Islamina

Menerka Misi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

05/09/2024
Next Post
Nasab Ilmu Kiai R. Syamsul Arifin Dan Kiai R. As’ad Syamsul Arifin

Nasab Ilmu Kiai R. Syamsul Arifin dan Kiai R. As’ad Syamsul Arifin

Tidak Shalat Jum’at; Takut Corona Atau Takut Allah?

Tidak Shalat Jum'at; Takut Corona atau Takut Allah?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.