Padahal esensi dari puasa itu diantaranya, menahan nafsu, mengendalikan diri dan melatih diri untuk juga menjadi pribadi yang bertaqwa bahkan setelah Ramadan usai.
Dalam konteks empati dan berbagi kepada sesama, Pengasuh Pondok Pesantren Al Rabbani Islamic College Cikeas ini mengatakan, Ramadan juga melatih umat untuk senantiasa menahan nafsu akan harta dan nikmat yang diberikan Allah SWT dengan zakat dan sedekah kepada sesama manusia yang membutuhkan bantuan.
“Karena zakat ini sangat banyak sekali maknanya. Salah satunya adalah mengikis penyakit bathil, agar kita tidak kikir. Selain itu zakat ini juga senantiasa mengingatkan kita bahwa harta dan nikmat yang dimiliki adalah pemberian-Nya,” terangnya.
Dengan berzakat dan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki, maka sebagai umat muslim telah melatih diri untuk memupuk rasa persaudaraan dengan kepedulian terhadap masyarakat tidak mampu. Sehingga akan terjalin harmoni serta mengikis rasa kebencian antar sesama umat manusia.
“Karena ketaqwaan dan kesalehan seorang umat itu akan bisa dilihat dari bagaimana kita ini bisa berbuat baik dengan sesama hamba-Nya di muka bumi ini,” kata Kyai Ali.