Kisah Imam Al Amidi: Ulama’ yang Terusir dari Mesir
Imam Al-Amidi salah satu ulama’ yang pakar diberbagi bidang keilmuan pernah mengalami ujian seperti ini.
Ia pernah terusir dari Mesir dikarenakan sifat dengki yang dilakukan oleh sebagian pakar ilmu yang tak suka dengan dirinya dengan menulis keburukan atau kesesatannya. Kejadian ini pernah diungkap oleh Syeh Muhammad bin Hasan As-Sa’alaby dalam kitab Al-Fikru As-Sami fi Fi Tarikh al-Fikhi al-Islami.
Nama lengkap imam Al-Amidi yaitu Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad bin Salim dan lebih dikenal dengan sebutan Saifuddin Al-Amidi. Ia lahir pada tahun 551 H/1156 M di daerah Amid.
Ia dikenal pakar fikih dan usul fikih serta ahli kalam (teolog). Bahkan sulthan Ulama’ Izzudin bin Abdussalam pengarang kitab Qawaid al-Kubra menyatakan bahwa dirinya mengerti dan memahami kaidah-kaidah pembahasan ilmu dari imam Al-Amidi.
Menurut imam Ibnu Katsir dalam kitab Tabaqat as-Syafi’iyyin menjelaskan bahwa imam Al-Amidi pernah belajar qira’at kepada Syeh Muhammad As-Shafar. Kemudia ia melanjutkan belajarnya ke daerah Bagdad, Syam, dan Mesir.
Saat di Baghdad, ia memulai belajar dan menghafal kitab Al-Hidayah yang beraliran madzhab Imam Hambali. Ia juga mendalami perdebatan di dalamnya sampai menghantarkan dirinya menjadi seorang pakar. Setelah itu, ia beralih mengikuti madzhab syafi’i.
Baca selengkapnya di sini