Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Biografi
toleransi gus dur

Sikap Toleransi Gus Dur: dari Didikan hingga Perjumpaan

Sikap Toleransi Gus Dur: dari Didikan hingga Perjumpaan

Anton Prasetyo by Anton Prasetyo
24/06/2022
in Biografi, Tajuk Utama
2 1
0
3
SHARES
50
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Meski sudah belasan tahun meninggalkan kita, ide dan pemikiran tentang perdamaian KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semakin menarik untuk dikaji dan menjadi pijakan perjalanan kehidupan warga dunia (baca: bukan hanya Indonesia). Hal ini dianggap penting lantaran pemikiran-pemikiran perdamaiannya terbukti membawa berkah dan manfaat besar bagi kemaslahatan bersama.

Saat itu, ide-ide pluralisme yang melekat pada diri Gus Dur sejatinya merupakan perkara yang tidak banyak dimiliki oleh setiap tokoh Islam. Bahkan banyak tokoh agama-agama yang terlihat semakin menjaga jarak dengan perbedaan manakala merasa dirinya sudah semakin mendalam dalam ilmu agama dan kedekatan dengan Tuhannya. Mereka berusaha hanya fokus pada mengurusi diri dan orang-orang yang hanya berkaitan dengan proses hablun min Allāh (saja) tanpa merawat hablun min an-nās. Namun, berbeda dengan yang dilakukan oleh Gus Dur. Meski ia merupakan keturunan kiai besar, namun ia justru memiliki gagasan pluralisme yang justru diikuti oleh masyarakat dunia, bahkan para tokoh agama lain.

BacaJuga

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Bermula dari sinilah sangat penting untuk digali, apakah yang melatarbelakangi sikap toleran, bahkan Gus Dur memiliki gagasan pluralisme? Pertama, Gus Dur merupakan sosok yang terbiasa hidup bersama dengan orang-orang miskin. Meski ia merupakan keturunan ulama besar (kakeknya merupakan pendiri NU dan Pesantren Tebuireng) dan putera Menteri Agama (KH Wahid Hasyim) namun tidak pernah hidup bermanja-manjaan. Bahkan, dalam bersekolah saja, ia memilih bersekolah bersama anak-anak miskin.

Gus Dur memulai pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar KRIS di Jakarta Pusat. Ia mengikuti pelajaran di kelas tiga dan kemudian di kelas empat. Akan tetapi ia kemudian pindah ke Sekolah Dasar Matraman Perwari, yang terletak di dekat rumah keluarga mereka yang baru di Matraman, Jakarta Pusat (Greg Barton, 2003).

Page 1 of 2
12Next
Tags: gus durKH. Abdurrahman WahidPluralitasTolerancetoleransi
Previous Post

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (1)

Next Post

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

Anton Prasetyo

Anton Prasetyo

RelatedPosts

kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Next Post
disinformasi

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

radikalisme

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.