Di antara beberapa pertanyaan tersebut, mungkin saja masih mengganjal kedamaian hati dan fikiran kita sampai saat ini. Oleh sebab itulah, penulis membentangkan kertas dan pena disini, untuk mencoba memberikan jawaban-jawaban terhadap problematika dan polemik yang berkepanjangan ini. Sehingga akan datang ilmu dan keyakinan bagi kita, setelah mengetahui bagaimana sejatinya syari’ah Islam menjawab hal-hal problematik tersebut dengan sudut pandangnya. Karena hal-hal yang mungkin kita anggap janggal, tidak logis, tidak adil, belum tentu salah dan sesat. Bukankan kita sendiri tahu, bahwa urusan alam ghaib, alam barzakh, alam kubur, kematian, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan hal tersebut memanglah bukan urusan akal manusia, itu mutlak urusan wahyu dan syari’ah. Maka dari itu, apa yang menjadi tema kita kali ini, memang bukan perdebatan logis atau tidak logis, tapi yang terpenting penerimaan kita terhadap ajaran agama Islam yang murni, tanpa ada rekayasa, sebagai konskuensi dari keimanan dan keislaman kita sekarang ini.
Bersambung…
[1] . Al-Hāwi Lil Fatāwā, Karya Imam Suyuthi, 2:194.