Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Tawakkal Di Tengah Pandemi

Tawakkal Di Tengah Pandemi

Tawakkal Di Tengah Pandemi

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
15/08/2020
in Kolom
8 1
0
8
SHARES
154
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

من أنتم ؟ قالوا : نحن المتوكلون , قال : بل أنتم المتأكلون , إنما المتوكل الذي يلقي حبة في الأرض , ويتوكل على الله عز وجل”

“Siapa kalian? Mereka menjawab: kami orang-orang yang bertawakkal, Lalu Umar mengatakan: “ bukan, tapi kalian adalah orang-orang yang meminta makan. Sesungguhnya orang yyang bertawakkal adalah orang yang melempar/menanam biji di tanah (gambaran tentang berusaha) lalu ia bertawakkal kepada Allah SWT.” ( Ibnu Rajab, Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam, Juz 2, Muassasah al-Risalah,1999, hal. 507).

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Dari dua hadits di atas dan satu atsar dari Umar bin Khattab tergambar bahwa tawakkal ya beriringan dengan usaha dan ikhtiar, bukan sekedar pasrah. Artinya, kita berusaha dulu baru pasrah. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka kita bersyukur. Akan tetapi, jika hasilnya tidak sesuai seperti yang kita harapkan, kita tidak berputus asa. Demikianlah tawakal. Lain halnya dengan pasrah. Orang-orang yang pasrah tanpa disertai usaha dan ikhtiar itu ciri orang-orang yang malas.

Demikian pula dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, yang namanya tawakkal ada usaha dan ikhtiar lahiriah kita berupa taat pada aturan protokol kesehatan lalu diiringi dengan ikhtiar spiritual dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadi bila kita ingin sehat dan kehidupan kita kembali normal bahkan lebih baik lagi, ya kita ikhtiar bersama-sama lalu bertawakkal.

Karena tawakkal dan ikhtiar bukanlah dua hal yang terpisah, keduanya menyatu saling mendukung untuk menuju ketakwaan kepada Allah SWT. Dan jangan kita lupa, keduanya juga merupakan perintah Allah, usaha dan ikhtiar adalah perintah Allah terhadap jasmani kita, sementara tawakkal merupakan perintah-Nya terhadap hati kita sebagai wujud keimanan kita kepada-Nya.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Al-Imran: 159)

Memperhatikan ayat di atas, semakin jelas bahwa tawakal tidak identik dengan sikap pasif. Bukanlah disebut tawakal orang yang hanya pasrah kepada Allah tanpa mau berusaha dan orang yang menginginkan sesuatu tapi enggan mengerahkan potensi yang dimilikinya untuk meraih apa yang diinginkannya. Tawakal adalah urusan hati. Ia hadir setelah badan dan pikiran dioptimalkan terlebih dahulu.

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

“…Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” ( Q.S. al-Thalaq: 3).

Di akhir renungan, saya mencoba memberikan makna tawakkal dengan memberikan kepanjangan kata dari tawakkal yang terdiri dari huruf ت , و , ك , ل dimana huruf Ta nya menjadi Tafwidh ( تفويض ) maksudnya Tafwidh al-amr ila Allah, huruf Wau tetap Wau ( و ) yang berarti dan, huruf Kaf menjadi Kasb ( كسب), dan huruf Lam nya menjadi Lillahi ta’ala ( لله تعالى ). Jadi tawakkal adalah Tafwidh al-amr ila Allah wa al-Kasb Lillahi.
تفويض الأمر الى الله و الكسب لله
“Menyerahkan urusan kepada Allah dan (senantiasa) berusaha karena Allah SWT.“

Wallahu a’lam bi al-Showab.
Semoga Bermanfaat.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: CoronaCOVID-19ikhlasPasrah dalam IslamTawakkal
Previous Post

Definisi Mukminina Haqqa

Next Post

Ayana, Barcelona, dan Kemerdekaan Korsel

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Ayana, Barcelona, Dan Kemerdekaan Korsel

Ayana, Barcelona, dan Kemerdekaan Korsel

Merdeka Dari Islamisme | Bulletin Islamina Vol.1 No.2

Merdeka dari Islamisme | Bulletin Islamina Vol.1 No.2

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.