Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Tentang Lafadz Allah Dalam Islam

Tentang Lafadz Allah Dalam Islam

Tentang Lafadz Allah dalam Islam

Hasan Basri by Hasan Basri
15/07/2021
in Kajian, Tajuk Utama
66 3
0
68
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Di dalam Al-Qur’an kata “Allah” terulang sebanyak 2.698 kali. Secara tegas Tuhan Yang Maha Esa sendiri yang menamai dirinya Allah, sebagaimana yang tercantum di dalam surat Thaha (20) ayat 14: 

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Artinya: “Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku”.

Para ulama dan pakar bahasa berbeda pendapat apakah kata “Allah” memiliki akar kata apa tidak. Sekian banyak ulama yang berpendapat bahwa kata itu tidak terambil dari satu akar kata tertentu, tetapi ia adalah nama yang menunjuk kepada Dzat yang wajib wujud-Nya, yang menguasai seluruh hidup dan kehidupan, yang kepada-Nya seharusnya seluruh makhluk mengabdi dan memohon. 

Namun banyak ulama juga berpendapat bahwa kata “Allah” asalnya adalah Ilah () yang dibubuhi huruf alif dan lam, dengan demikian merupakan nama khusus yang tidak dikenal bentuk jamaknya. Sedangkan Ilah adalah nama yang bersifat umum dan yang dapat berbentuk jamak (plural) Alihah (). Dalam bahasa Inggris, baik yang bersifat umum maupun khusus keduanya diterjemahkan dengan god. Demikian pula dalam bahasa Indonesia, keduanya diterjemahkan dengan tuhan, tetapi cara penulisannya dibedakan; yang bersifat umum ditulis dengan huruf kecil god/tuhan, dan yang bermakna khusus ditulis dengan huruf besar God/Tuhan.

Sebagian ulama juga berpendapat bahwa kata Ilah yang berbentuk kata Allah, berakar dari kata al-Ilahah(), al-Uluhah (), dan al-Uluhiyah (), semuanya menurut mereka bermakna ibadah/penyembahan, sehingga secara harfiah bermakna Yang disembah. Pendapat ulama lain menyatakan bahwa kata tersebut berakar dari kaa alaha dalam arti mengherankan atau menakjubkan, karena segala perbuatan/ciptaan-Nya menakjubkan atau bila dibahas hakikat-Nya akan mengherankan akibat ketidaktahuan makhluk tentang Dzat Yang Mahaagung. Ada pula ulama yang mengatakan bahwa kata tersebut terambil dari akar kata aliha-ya’lahu yang berarti tenang bersama-Nya, atau dalam hati “menuju” dan “memohon”, karena harapan seluruh makhluk tertuju kepada-Nya, dan kepada-Nya juga makhluk memohon.

Namun demikian, betapapun terjadi perbedaan pendapat kiranya dapat disepakati bahwa kata “Allah” mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh kata lain selain-Nya; ia adalah kata yang sempurna huruf-hurufnya, sempurna maknanya, serta memiliki kekhususan berkaitan dengan rahasianya, sehingga sebagian ulama menyatakan bahwa kata itulah yang dinamai Ismullah al-A’zham (nama yang paling mulia) yang bila diucapkan dalam doa, Dia akan mengabulkannya.

Keistimewaan kata “Allah” bisa dilihat dari dua segi. Pertama, dari segi lafalnya; ketika kata “Allah” dihapus huruf awalnya maka akan berbunyi “Lillah” yang artinya milik/bagi-Nya. Jika dihapus kata awal dari Lillah, maka akan terbaca “Lahu” yang berarti bagi-Nya. Selanjutnya jika dihapus lagi huruf awal dari Lahu, maka akan terdengar dalam ucapan “Hu” yang berarti Dia (menunjuk kepada Allah), dan bila inipun dipersingkat maka akan terdengar suara “Ah” yang pada lahirnya mengandung makna keluhan, tetapi pada hakikatnya adalah seruan permohonan kepada-Nya. Oleh sebab itu, kata “Allah” terucapkan oleh manusia sengaja maupun tidak sengaja, suka atau tidak suka. Itulah bukti adanya fitrah manusia.

Kedua, dari segi makna bahwa kata “Allah”  mencakup segala sifat-sifat-Nya. Karena itu, jika kita berkata “Ya Allah” maka semua nama-nama/sifat-sifat-Nya telah dicakup oleh kata tersebut. Di sisi lain, jika kita berkata “ar-Rahim” (Yang Maha Pengasih), maka sesungguhnya yang kita maksud adalah Dia. Demikian pula jika kita berkata “al-Munaqim” (Yang Membalas Kesalahan). Namun kandungan makna “ar-Rahim” tidak mencakup pembalasan-Nya, atau sifat-sifat-Nya yang lain. Itulah sebabnya mengapa dalam syahadat, seseorang harus menggunakan kata “Allah” ketika mengucapkan: Asyhadu an la Ilaha illa Allah (), dan tidak dibenarkan mengganti kata “Allah” dengan nama-nama-Nya yang lain, misalnya Asyhadu an la Ilaha illa ar-Rahim.

Disarikan dari Ensiklopedi Al-Qur’an Jilid I: Kajian Kosakata terbitan Lentera Hati: Jakarta (2007)

Tags: AllahLafadz AllahMakna Allah
Previous Post

7 Maksud dalam Surah Yasin

Next Post

Melacak Keabnormalan dalam Islamisasi Tanah Jawa (2)

Hasan Basri

Hasan Basri

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Melacak Keabnormalan Dalam Islamisasi Tanah Jawa (2)

Melacak Keabnormalan dalam Islamisasi Tanah Jawa (2)

Memahami Makna Dan Tujuan Doa

Memahami Makna dan Tujuan Doa

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.