Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
toleransi Islam

toleransi Islam

Darurat Intoleransi, Inilah Konsep Toleransi dalam Islam

Muhammad Hasan Izzurrahman by Muhammad Hasan Izzurrahman
14/03/2022
in Kajian, Tajuk Utama
10 1
0
10
SHARES
196
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi memiliki makna sebagai sebuah sikap atau sifat dan sebuah batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Sebagai sebuah konsep, toleransi mengacu pada penghormatan, penerimaan, dan penghargaan atas keragaman budaya, bentuk ekspresi, dan cara menjadi manusia yang kaya.

Sementara dalam bahasa Arab disebut tasamuh. Kata-kata seperti hilm (sabar), ‘afw (pengampunan) atau saf-h (menghadap) juga menyampaikan arti toleransi.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Hari ini, intoleransi telah menjadi budaya. Hal ini menyebabkan banyak kematian, genosida, kekerasan, penganiayaan agama serta konfrontasi pada tingkat yang berbeda. Kadang-kadang pada tingkat rasial dan etnis, terkadang agama dan ideologis, bahkan politik dan sosial.

Apa pun alasannya, intoleransi menyakitkan dalam setiap situasi, lalu bagaimana caranya kita mengatasi masalah intoleransi?

Toleransi adalah prinsip dasar Islam, karenanya merupakan kewajiban agama dan moral. Bukan berarti seseorang yang bertoleransi tidak memiliki prinsip. Terkadang memang dianjurkan bahwa beberapa orang bertoleransi terhadap hal-hal yang tidak mereka pedulikan.

Namun tidak demikian dalam Islam. Toleransi, menurut Islam, tidak berarti bahwa kita tidak percaya bahwa Islam adalah edisi terakhir dari iman kepada ilahi. Juga bukan berarti kami tidak perlu lagi menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Bukan, bukan begitu.

Coba kita melihat lebih dalam pada prinsip UNESCO. Toleransi, menurutnya, merupakan sebuah konsisten dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, praktik toleransi tidak berarti menoleransi ketidakadilan sosial atau mengabaikan maupun melemahkan keyakinan seseorang.

Toleransi menerima kenyataan bahwa manusia, secara alami beragam dalam penampilan, situasi, ucapan, perilaku, dan nilai-nilai. Setiap masing-masing individu memiliki hak untuk hidup damai dan menjadi apa yang mereka Yakini.

Jadi toleransi berasal dari pengakuan kita atas: martabat manusia; persamaan dasar semua manusia; hak asasi manusia universal; dan kebebasan mendasar untuk berpikir dan berkeyakinan.

Kitab suci Al-Qur’an saja telah berbicara mengenai martabat dasar manusia tanpa memandang ras, warna kulit, bahasa atau etnis. Syari’ah mengakui untuk hidup, kehormatan dan hati nurasi semua manusia.

Konsep Toleransi dalam Al-Quran

Sejak awal, kebebasan beragama telah dijamin oleh Islam. Toleransi melarang pemaksaan dalam hal iman dan keyakinan. Al-Qur’an mengatakan: “Tidak ada paksaan dalam agama.”

Banyak ayat dalam Al-Qur’an memberikan kita perintah untuk tidak memaksa orang, menyampaikan pesan kepada mereka dengan cara baik dan jelas, mengajak kepada kebenaran dan berusaha sebaik mungkin dalam menyampaikan pesan Allah kepada umat manusia.

Dari sini muncul sebuah pertanyaan: jika Allah memberikan kita pilihan untuk percaya atau tidak, mengapa Allah menghukum kaum nabi Nuh, nabi Shu’aib, Thamud, Luth? Dan Fir’aun serta para pengikutnya?

Jawabannya ada di dalam Al-Qur’an itu sendiri. Orang-orang itu tidak dihukum hanya karena kekafiran mereka, akan tetapi karena penindasan mereka terhadap orang-orang yang memilih kebenaran. Mereka dihukum karena menghentikan orang lain untuk datang ke jalan Allah.

Page 1 of 2
12Next
Tags: AlquranIntoleransiislam dan toleransitoleransitoleransi agama
Previous Post

7 Tradisi Nusantara dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Next Post

Tips Dakwah bil Medsos

Muhammad Hasan Izzurrahman

Muhammad Hasan Izzurrahman

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Tips Dakwah bil Medsos

Tips Dakwah bil Medsos

Poltisasi Agama

LPOI/LPOK dan Komitmen Lawan Politisasi Agama

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.