Bulan suci Ramadan adalah bulan istimewa. Di bulan ini, Umat Islam memiliki kesempatan besar untuk meraih pahala terbaik dengan menjalankan amalan-amalan yang baik. Ramadan juga bulan penuh berkah dan ampunan. Karena itu, umat Islam harus menikmati menjalankan berbagai ibadah di bulan suci Ramadan.
“Bulan suci ini merupakan suatu kesempatan istimewa untuk melakukan hal-hal terbaik. Sebab, kadang sebagian kita ketika sudah ada pada Ramadan itu suasana hati seperti agak berat, dan malah kerap menghitung kapan Ramadan berakhir. Kita nikmati Ramadan karena sangat indah, kesempatan untuk kita semua untuk menjadi umat sempurna,” ujar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah, TGB Muhammad Zainul Majdi dalam Kajian Ulil Albab Ramadan (Kurma) 1443 H Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jumat (15/4/2022).
TGB menambahkan, bahwa Ramadan secara keseluruhan adalah waktu tepat untuk kembali ke keadaan seimbang. Rasulullah SAW sendiri meluaskan makna Ramadan. Ramadan tidak cuma konteks konsumsi, tapi titik keseimbangan sektor kehidupan.
“Kepada yang tidak mampu mengendalikan lidahnya, tidak menyeimbangkan lidahnya, tidak mampu tercegah dari berucap buruk dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Maka, Allah tidak membutuhkan puasanya,” terang TGB.
Ia mengungkapkan, bahwa di bulan Ramadan ini umat Islam bisa kembali kepada titik seimbang dengan meletakkan segala sesuatu kepada tempatnya. Sebagai contoh, dengan tidak berlebihan saat bertindak, berbicara dan tidak bereaksi berlebihan dalam perkara yang masih belum diketahui perkaranya.