Paradigma masyarakat banyak menyatakan bahwa orang yang belajar ilmu kimia pasti akan ahli dalam membuat bom. Setiap orang ketika bertanya pada mahasiswa yang notabene jurusan kimia pasti menyimpulkan bahwa kimia mengajarkan tentang cara atau teknik merakit bom. Kenyataannya baik dalam mata kuliah kimia murni, kimia pendidikan, atau bahkan teknik kimia tidak ada materi yang mengajarkan tentang merakit bom. Jika kita mendengar kata bom yang terbayang dalam pikiran kita adalah suatu hal buruk dan mengerikan. Banyak Negara yang telah melakukan antisipasi dalam penanggulangan ancaman bom.
Bom merupakan alat penghasil ledakan yang mengeluarkan energi secara besar dalam jangka waktu singkat atau benda penghancur yang tersusun dari partikel-partikel kimia serta beberapa elektro yang berhubungan dengan listrik kemudian dirangkai menjadi satu dan dihubungkan dengan periodik waktu. Suara dari ledakan dan tekanan yang dihasilkan oleh bom dapat menyebabkan kerusakan bagi lingkungan sekitarnya bahkan dapat mematikan bagi makhluk hidup lainnya. Orang yang diijinkan untuk membuat bom adalah anggota militer bukan warga sipil, seorang akademisi maupun ahli kimia.
Seorang akademisi baik itu mahasiswa maupun dosen kimia sama sekali tidak mengetahui bagaimana cara merakit dan menggunakan bom karena dalam mata kuliah yang diajarkan secara turun menurun tidak ada pembahasan mata kuliah khusus mengenai bom. Pemerintah membuat bom tentu dengan tujuan khusus yaitu untuk melindungi negara dari ancaman baik teroris maupun ancaman dari negara lain. Selain itu bom juga digunakan oleh pemerintah dengan tujuan tertentu seperti untuk industri pertambangan atau pengeboran minyak bumi dll.
Seorang ahli kimia bukanlah ahli teroris. Stigma masyarakat tersebut perlu diluruskan bahwasanya seorang ahli kimia adalah ilmuwan yang berkontribusi untuk menemukan atau bahkan menciptakan suatu karya melalui hasil penelitiannya. Hasil penelitian atau ciptaannya tentu merupakan hal yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Menjadi seorang ahli kimia tidaklah mudah. Hanya orang dengan tekad yang kuat dan berani yang dapat menekuni bidang ilmu kimia.
Hanya orang-orang tertentu dan berpengalaman yang dapat membuat atau merakit bom. Banyak kasus bom yang disembunyikan dalam suatu benda kemudian diletakkan di suatu tempat dengan tujuan tertentu untuk menghancurkan orang atau tempat yang dituju. Seringkali teroris menganggap bahwa dengan melakukan bom bunuh diri maka hal tersebut merupakan jihad terhadap agamanya. Teroris telah dicuci otaknya sehingga dia akan menurut kepada pemimpinnya. Apapun perintah dari pemimpinnya akan diikuti bahkan bunuh diripun dilakukan karna menurut pandangannya setelah bunuh diri akan masuk surga.
Pandangan agama menyebutkan bahwa jihad merupakan tindakan atau perilaku menegakkan ajaran Allah sesuai dengan yang terdapat dalam Al-quran dan perjuangan para nabi sebelumnya. Perbuatan menghilangkan nyawa orang secara terencana bukan merupakan bentuk jihad tetapi hal tersebut masuk dalam perbuatan dosa. Jihad pada jaman Rasulullah adalah berperang melawan kaum kafir dan tindakan tersebut masuk dalam jihad fii sabillah yaitu jihad di jalan Allah. Peperangan akan terus berlangsung karena dalam Al-quran sudah disebutkan bahwa bani Israel kelak akan saling membunuh saudaranya sendiri.
Zaman sekarang justru perang saudara sesama muslim. Hal ini sudah ada sejak jaman Nabi Yaqub dan Nabi Yusuf AS. yang beliau hampir dibunuh oleh saudaranya kemudian dimasukkan ke dalam sumur. Tindakan iri, dengki, hasut merupakan awal mula terjadinya perpecahan dan peperangan dalam kehidupan. Nabi Muhammad SAW selalu mengajari kita untuk cinta kasih terhadap sesama, saling memaafkan, saling menghargai hal itu dilakukan agar islam tetap kokoh dan tidak mudah hancur oleh adanya perbedaan. Jihad di masa sekarang adalah melakukan hal terbaik sesuai dengan agama dan profesinya.