Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Ahli Kimia

Ahli Kimia merakit bom

Ahli Kimia Berpotensi Menjadi Teroris?

Ratna Kumala Dewi M.Pd. by Ratna Kumala Dewi M.Pd.
25/05/2022
in Kolom, Tajuk Utama
10 1
0
11
SHARES
218
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Paradigma masyarakat banyak menyatakan bahwa orang yang belajar ilmu kimia pasti akan ahli dalam membuat bom. Setiap orang ketika bertanya pada mahasiswa yang notabene jurusan kimia pasti menyimpulkan bahwa kimia mengajarkan tentang cara atau teknik merakit bom. Kenyataannya baik dalam mata kuliah kimia murni, kimia pendidikan, atau bahkan teknik kimia tidak ada materi yang mengajarkan tentang merakit bom. Jika kita mendengar kata bom yang terbayang dalam pikiran kita adalah suatu hal buruk dan mengerikan. Banyak Negara yang telah melakukan antisipasi dalam penanggulangan ancaman bom.

Bom merupakan alat penghasil ledakan yang mengeluarkan energi secara besar dalam jangka waktu singkat atau benda penghancur yang tersusun dari partikel-partikel kimia serta beberapa elektro yang berhubungan dengan listrik kemudian dirangkai menjadi satu dan dihubungkan dengan periodik waktu. Suara dari ledakan dan tekanan yang dihasilkan oleh bom dapat menyebabkan kerusakan bagi lingkungan sekitarnya bahkan dapat mematikan bagi makhluk hidup lainnya. Orang yang diijinkan untuk membuat bom adalah anggota militer bukan warga sipil, seorang akademisi maupun ahli kimia. 

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Seorang akademisi baik itu mahasiswa maupun dosen kimia sama sekali tidak mengetahui bagaimana cara merakit dan menggunakan bom karena dalam mata kuliah yang diajarkan secara turun menurun tidak ada pembahasan mata kuliah khusus mengenai bom. Pemerintah membuat bom tentu dengan tujuan khusus yaitu untuk melindungi negara dari ancaman baik teroris maupun ancaman dari negara lain. Selain itu bom juga digunakan oleh pemerintah dengan tujuan tertentu seperti untuk industri pertambangan atau pengeboran minyak bumi dll. 

Seorang ahli kimia bukanlah ahli teroris. Stigma masyarakat tersebut perlu diluruskan bahwasanya seorang ahli kimia adalah ilmuwan yang berkontribusi untuk menemukan atau bahkan menciptakan suatu karya melalui hasil penelitiannya. Hasil penelitian atau ciptaannya tentu merupakan hal yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Menjadi seorang ahli kimia tidaklah mudah. Hanya orang dengan tekad yang kuat dan berani yang dapat menekuni bidang ilmu kimia. 

Hanya orang-orang tertentu dan berpengalaman yang dapat membuat atau merakit bom. Banyak kasus bom yang disembunyikan dalam suatu benda kemudian diletakkan di suatu tempat dengan tujuan tertentu untuk menghancurkan orang atau tempat yang dituju. Seringkali teroris menganggap bahwa dengan melakukan bom bunuh diri maka hal tersebut merupakan jihad terhadap agamanya. Teroris telah dicuci otaknya sehingga dia akan menurut kepada pemimpinnya. Apapun perintah dari pemimpinnya akan diikuti bahkan bunuh diripun dilakukan karna menurut pandangannya setelah bunuh diri akan masuk surga. 

Pandangan agama menyebutkan bahwa jihad merupakan tindakan atau perilaku menegakkan ajaran Allah sesuai dengan yang terdapat dalam Al-quran dan perjuangan para nabi sebelumnya. Perbuatan menghilangkan nyawa orang secara terencana bukan merupakan  bentuk jihad tetapi hal tersebut masuk dalam perbuatan dosa. Jihad pada jaman Rasulullah adalah berperang melawan kaum kafir dan tindakan tersebut masuk dalam jihad fii sabillah yaitu jihad di jalan Allah. Peperangan akan terus berlangsung karena dalam Al-quran sudah disebutkan bahwa bani Israel kelak akan saling membunuh saudaranya sendiri. 

Zaman sekarang  justru perang saudara sesama muslim. Hal ini sudah ada sejak jaman Nabi Yaqub dan Nabi Yusuf AS. yang beliau hampir dibunuh oleh saudaranya kemudian dimasukkan ke dalam sumur. Tindakan iri, dengki, hasut merupakan awal mula terjadinya perpecahan dan peperangan dalam kehidupan. Nabi Muhammad SAW selalu mengajari kita untuk cinta kasih terhadap sesama, saling memaafkan, saling menghargai hal itu dilakukan agar islam tetap kokoh dan tidak mudah hancur oleh adanya perbedaan. Jihad di masa sekarang adalah melakukan hal terbaik sesuai dengan agama dan profesinya. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: Ahli KimiaIlmuwanJihadModerasi BeragamaPendidikan Agama IslamTerorisTerorisme
Previous Post

NII dan Keterancaman Indonesia

Next Post

Bolehkah Perempuan Meminang Laki-Laki Menurut Islam?

Ratna Kumala Dewi M.Pd.

Ratna Kumala Dewi M.Pd.

Dosen Tadris Kimia di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Penulis menyelesaikan Pendidikan S1, S2 di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan melanjutkan S3 di Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Kimia. Penulis telah menghasilkan beberapa judul karya tulis berupa jurnal dan buku.

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Perempuan Meminang

Bolehkah Perempuan Meminang Laki-Laki Menurut Islam?

islamophobia

Hubungan Resiprokal Islamophobia dan Radikalisme

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.