Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Adakah Mata Uang Islam? Ini Tanggapan Ibnu Taimiyah

Adakah Mata Uang Islam? Ini Tanggapan Ibnu Taimiyah

Adakah Mata Uang Islam? Ini Tanggapan Ibnu Taimiyah

Roland Gunawan by Roland Gunawan
12/02/2021
in Kolom, Populer
9 1
0
10
SHARES
191
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – PADA masa hidup di dalam hutan, manusia tidak menggunakan uang. Di dalam hutan ia selalu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga tidak memerlukan proses pertukaran, karena semua hal yang dibutuhkannya ada di tanah hutan, dan pepohonan di dalam hutan adalah untuk semua orang.

Tetapi ketika manusia mulai tinggal dan menetap di daerah-daerah yang berbeda-beda, dan orang-orang di setiap daerah membutuhkan apa yang dimiliki orang-orang di daerah lain, muncul kebutuhan untuk menciptakan sesuatu dengan nilai yang disepakati yang bisa digunakan dalam pertukaran bermacam-macam barang.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Di zaman kuno, bangsa China sepakat menggunakan kerang sebagai alat tukar resmi hingga abad ke-4 SM (Sebelum Masehi) ketika koin muncul. Di Yunani, sapi memainkan peran sangat penting di dalam aktivitas pertukaran. Budak perempuan, misalnya, dijual seharga empat ekor sapi jantan.

Ketika kerusakan dan ketidakmampuan menfragmentasikan alat-alat tukar tersebut menjadi sebab utama hilangnya signifikansi penggunaannya di dalam aktivitas pertukaran, manusia kemudian berpikir untuk menggunakan logam sebagai alat tukar karena dinilai lebih kuat, awet, mudah dijaga, dipindah-pindah, dan difragmentasi.

Mulanya setiap pemilik logam bertanggung jawab membuat uang dan mengukir nama mereka di atasnya. Dan dalam perkembangannya negara turun tangan dengan membubuhkan stempel resmi di atasnya supaya menjadi legal dan supaya orang-orang aman dari pemalsuan dan penipuan emas dan perak.

Mata Uang Awal Islam Datang

Ketika Islam datang, bangsa Arab tidak memiliki mata uang khusus. Di masa Nabi Saw. hingga masa Khalifah Abu Bakr al-Shiddiq ra., umat Muslim menggunakan dirham Persia yang terbuat dari perak tanpa mengubah bentuk atau tulisannya. Selain itu, mereka juga menggunakan dinar Bizantium yang terbuat dari emas karena pengaruhnya yang sangat luas di masa kuno.

Kemudian pada masa Khalifah Umar ibn al-Khattab ra., di tahun ketiga pemerintahannya, dilakukan sedikit perubahan, uang dirham perak dicetak dengan penambahan kalimat “Lâ ilâha illallâh wahdah” (Tiada tuhan selain Allah sendiri) dan “Muhammad Rasûlullâh” (Muhammad utusan Allah) tanpa menghapus gambar kaisar Sasaniyah yang berkuasa di masa itu.

Khalifah Utsman ibn Affan ra. juga mengeluarkan dirham khusus untuk pemerintahannya. Ia membubuhkan ukiran “Allâhu Akbar” (Allah Mahabesar) pada uang dirham. Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang pertama yang membuat cetakan untuk menempa uang perak Islam adalah Khalifah Ali ibn Abi Thalib ra. di Basrah pada tahun 40 H.

Di dalam buku “al-Hadhârah al-Islâmîyyah, Tsaqâfah, Fann, wa ‘Umrân” karya Abdussalam Kamal, disebutkan bahwa upaya Khalifah Abdul Malik ibn Marwan mencetak uang Islam (dinar emas dan dirham perak) menjadi salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Islam yang membawa pengaruh besar dari sisi ekonomi dan politik, baik lokal maupun global.

Mata Uang Masa Khalifah Abdul Malik

Khalifah Abdul Malik memandang bahwa untuk mendapatkan posisi penting di dunia, imperium Islam harus mempunyai mata uang sendiri. Ia pun mengganti uang Bizantium dengan uang Islam yang digunakan di seluruh wilayah Islam. Uang itu dicetak secara manual sampai mesin cetak koin ditemukan pada 1870 M di Jepang dan disebarkan ke berbagai negara.

Page 1 of 2
12Next
Tags: dinardirhamnilai uangpandangan islamsejarah uanguang
Previous Post

Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah dan Khilafah

Next Post

Toleransi Umar bin Khattab kepada Umat Beragama

Roland Gunawan

Roland Gunawan

Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
Next Post
Toleransi Umar Bin Khattab Kepada Umat Beragama

Toleransi Umar bin Khattab kepada Umat Beragama

Karena Kepentingan, Masjid Pun Direbut Orang

Misi Pesantren untuk Kemaslahatan Publik (1)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.