Jihad seorang murid adalah belajar dengan sungguh sungguh. Jihad seorang pendidik adalah mengajarkan kepada muridnya agar berakhlakul karimah dan berpengetahuan luas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jihad tidak berarti menegakkan agama dengan jalur kekerasan namun Jihad yang benar adalah berjalan di jalan Allah dengan dilandasi moderasi beragama. Pemerintah sekarang sudah menggalakkan moderasi beragama artinya kita sesama umat manusia baik itu agama apapun harus dapat menempatkan diri tidak boleh menganggap agamanya adalah yang paling benar sedangkan agama yang lain salah.
Kita harus dapat bersikap netral, saling menghargai pendapat, dan toleransi pada agama apapun. Moderasi beragama dapat dikaitkan dengan pembelajaran yang ada baik itu di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Moderasi beragama dapat dimasukkan dalam satu topik bahasan contohnya pada pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam), materi pendidikan kewarganegaraan, serta integrasi pelajaran kimia dengan sains dalam Al-quran. Seorang dosen ataupun guru kimia harus dapat mengajarkan kepada muridnya bahwa banyak ilmu kehidupan dan ilmu-ilmu sains yang diajarkan di dalam Al-quran.
Hal ini dimaksud agar siswa lebih memahami dan memaknai Al-quran lebih dalam lagi dikaitkan dengan ilmu pengetahuannya. Sebagai seorang ilmuwan ataupun ahli kimia, kita harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa kimia bukanlah hal yang menakutkan. Chemistry is fun, kimia itu menyenangkan. Bayangan orang asing menyebut kimia pasti sudah takut dulu padahal kita tahu bahwa kita hidup semua serba kimia hanya saja ada kimia alami dan ada yang buatan. Semua bahan kimia akan dapat dimanfaatkan dengan baik apabila kita mengetahui fungsinya dan digunakan oleh orang yang tepat.
Seperti halnya klorida dapat memutihkan pakaian tetapi jika tidak berhati-hati kemudian tercium baunya dan terkena tangan terlalu lama maka dapat menjadi sesak nafas serta iritasi. Sama halnya dengan sianida yang digunakan untuk industri tekstil dan pengolahan logam hal ini akan sangat membantu. Namun apalagi disalahgunakan seperti kasus beberapa tahun lalu mengenai kopi sianida yang menewaskan seseorang, sianida dianggap menjadi momok paling menakutkan di masyarakat. Kasus sianida menjadi booming dan trending topic berita nasional maupun internasional.
Setiap sidang yang dilakukan selalu siaran langsung dan ditayangkan dibeberapa televisi nasional. Beberapa saksi mulai dari teman dekat, pelayan restoran, ahli forensik, dokter, hingga ilmuan-ilmuan ternama di Indonesia ikut andil dalam memecahkan kasus kopi sianida. Padahal sesuai peruntukannya sianida akan sangat bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat dan dengan aturan yang tepat pula. Berbagai penelitian bidang hukum dan sains pun mulai bermunculan mengikuti kasus ini berlangsung. Masyarakat mendapatkan ilmu baru baik ilmu sains kimia, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu lainnya yang terkait.
Dari kasus ini kita belajar bahwa sebagai seorang muslim dan seorang ilmuwan kita harus dapat menyikapi berbagai permasalahan dengan metode ilmiah. Kita tidak boleh terburu-buru mengambil keputusan sebelum melakukan observasi dan penyelidikan hingga kasus itu mendapatkan titik terang penyelesaian berdasarkan bukti otentik, sehingga dapat menepis anggapan bahwa ahli kimia bukanlah ahli teroris.