Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Nasehat Untuk Pemuda Dan Pemudi Islam

Nasehat Untuk Pemuda Dan Pemudi Islam

Ambiguitas Islam Ramah

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
11/02/2021
in Kolom, Populer
5 0
0
5
SHARES
102
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – Semenjak Yaqut menerima mandat sebagai Menteri Agama akhir tahun lalu, agenda besar yang hendak digarap secara sigap adalah menangkal radikalisme. Program ini ternyata menjadi isu serius di awal tahun ini terlebih ketika Kapolri Baru, Listyo Sigit Prabowo melakukan sinergi program dengan Ormas-ormas yang dinilai memiliki komitmen yang sama dengan Negara, yaitu anti radikal dan membela NKRI. 

 Memang selama ini, radikalisme menjadi faktor penghambat dan merongrong keutuhan NKRI. Kasus ini bisa melihat beberapa aksi Ormas yang hendak menerapkan secara radikal visi misi mereka yang secara jelas bertentangan dengan ideologi Negara. Ambil contoh Front Pembela Islam (FPI) yang dibubarkan pada akhir tahun lalu. Ormas yang dipimpin oleh HRS itu pernah tidak mendapatkan izin perpanjangan legalitas dari Tito Karnavian karena dinilai visi misi yang tertuang dalam pasal 6 tidak sesuai dengan ideologi Negara. 

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Nasib yang sama juga pernah dialami oleh HTI yang secara resmi telah dibubarkan pemerintah pada tahun 2017 lalu dengan faktor yang mirip dengan FPI. Tindakan ini di sisi lain memberikan angin segar kepada masyarakat dan juga pemerintah yang mendambakan keutuhan berbangsa dan bernegara. Meskipun bagi sebagian kelompok melihat ada kecenderungan traumatik bagi masyarakat untuk berserikat.

Islam Ramah

Istilah Islam ramah ini dijadikan sebagai respon dari Islam marah, yaitu merupakan titik tolak dari kelompok muslim yang mengaplikasikan Islam dengan cara yang tidak mengedepankan kasih sayang, atau dalam istilah yang lebih luas disebut Al-Qur’an dengan terma “amar makruf.” Menariknya, bahasa makruf lebih digunakan untuk mengurai makna “baik.” Padahal dalam bahasa Arab terdapat beberapa kata yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjukkan makna “baik.”

Namun dalam konteks makruf ini kalau diistilahkan ke bahasa Indonesia lebih tepatnya bermakna “bijak.” Karena bijak, maka tidak harus sama antara satu tempat dengan tempat lain. Bisa jadi, makan nasi itu baik bagi manusia yang berumur dua tahun ke atas. Tetapi tidak baik untuk bayi yang baru lahir hingga berusia beberapa bulan. 

Lalu apa kaitannya dengan Islam ramah? Istilah Islam ramah lebih tepat dipahami sebagai implementasi dakwah atau penyampaian Islam dengan cara yang mengedepankan adab, sopan santun dan kasih sayang (rahmah).  Dari semenjak Islam dibawa oleh nabi Muhammad 15 abad lalu, Khudlari Beik dalam salah satu bukunya melihat penerapan aturan Islam di tengah masyarakat Arab saat itu dengan cara yang bertahap. Tidak radikal dan simultan.

Namun bila berkaca dari kelompok muslim di Indonesia yang selama ini dianggap mencerminkan Islam marah, paling tidak bisa dipetakan menjadi dua bagian. Pertama, marah dan radikal dalam menyikapi faham keagamaan. Kelompok seperti ini hanya sering berorasi takfiri, dan enggan masuk dalam ranah politik. Kedua, marah dan radikal dalam menyikapi sistem politik pemerintahan.  Kelompok kedua ini selain menyentuh permasalahan keagamaan juga meyakini bahwa Islam harus menyentuh skala luas termasuk politik (Hasan 2017).

Page 1 of 2
12Next
Tags: ambiguitasIslamislam ramahMuslim Indonesia
Previous Post

Cara Laksamana Cheng Ho Merayakan Imlek

Next Post

Jangan Berlebihan dalam Menyikapi Isu-Isu Islam dan Komunisme

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
Next Post
Jangan Berlebihan Dalam Menyikapi Isu-isu Islam Dan Komunisme

Jangan Berlebihan dalam Menyikapi Isu-Isu Islam dan Komunisme

Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah Dan Khilafah

Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah dan Khilafah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.