Melihat kejadian ini, Umar bin Khattab memerintahkan kepada Imam Aswad Ad Du’ali untuk membuat kaidah-kaidah bahasa Arab terutama ilmu Nahwu.
Sebelum Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Pahami 5 Hal ini
Abu al-Lais as-Samarkandi dalam kitab Tanbih al-Ghafilin menjelaskan bahwa untuk menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dibutuhkan 5 hal.
Pertama, harus didasari dengan ilmu, ini sebagai bekal penting sehingga tujuannya membuahkan hasil yang maksimal.
Kedua, niatnya harus benar, tak lain hanya untuk mencari Ridha Allah, dan untuk menjunjung tinggi kalimat-Nya.
Ketiga, mempunyai jiwa kasih sayang yang tinggi, serta santun, tak arogan dalam menyikapi berbagai persoalan.
Keempat, Harus sabar dalam menuntun serta menyampaikan kebenaran, karena bila tak didasari sifat sabar, maka usahanya akan bubar.
Kelima, harus mampu memberi contoh atau teladan yang baik, tak hanya sekedar retorika belaka, karena masyarakat butuh panutan bukan sekedar komentator bualan. Banyak orang yang mampu menasehati, namun tak mampu menjalankan ajaran sepenuh hati.
Kisah Umar bin Khattab diatas memberikan pelajaran berharga kepada umat islam supaya dalam melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan cara yang santun dan bijaksana.