Rabu, Agustus 10, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Cacat Pikir Gagasan Islamisme

Cacat Pikir Gagasan Islamisme

Belajar Amar Ma’ruf Nahi Munkar dari Umar bin Khattab

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
27/07/2021
in Gagasan
3 0
0
2
SHARES
49
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – Allah menciptakan manusia sebagai penghuni bumi ini bertujuan untuk beribadah kepada-Nya dan untuk menegakkan keadilan. Demi mewujudkan tujuannya ini manusia diperintahkan untuk mempelajari isi Al-Qur’an supaya hidupnya terarah dan menjadi mulia.

Dalam hal ini manusia dikategorikan menjadi dua. Pertama, golongan orang yang mulia (baik). Kedua, golongan  orang yang kurang baik prilakunya.

BacaJuga

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

Indonesia Teladan Cerabut Akar Islamophobia

Sebuah tatanan kehidupan akan cepat berubah seiring perubahan waktu. Untuk menyikapinya dibutuhkan kearifan dalam bertindak. Begitu juga dalam menyampaikan sebuah kebenaran harus dengan santun dan bijak, karena kebaikan belum tentu diterima oleh orang lain, bisa karena penyampaiannya yang kurang tepat atau tak sesuai dengan kondisi setempat.

Kisah Umar bin Khattab

Pada suatu hari saat Umar bin Khattab menjadi seorang Khalifah, seorang Badui datang dari pelosok negeri. Ia datang untuk belajar dan meminta dibacakan ayat Al Qur’an kepada seseorang. lantas orang tersebut membacakan ayat Al Qur’an yang berbunyi:

 

وَأَذَانٌ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِن تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (3

 

Artinya:

Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS. At Taubah: 3).

 

Orang tersebut membacakan di hadapan orang Badui dengan membaca kasrah lamnya lafadz وَرَسُولهُ menjadi “rasulihi”. lantas orang Badui tersebut memahami bahwa Allah berlepas diri dari rasulnya sehingga Badui tersebut juga berlepas diri dari rasulnya juga.

Sikap Umar bin Khattab terhadap Orang Badui

Mendengar pemahaman tersebut lantas Umar bin Khattab membenarkan bacaannya serta menjelaskan maksud ayat tersebut bahwa Allah dan rasulnya terbebas dari orang-orang musyrik.

Umar bin Khattab lantas menasehati orang Badui tersebut supaya belajar Al Qur’an kepada orang yang mengerti ilmu bahasa Arab supaya tidak terjadi kesalahan dalam bacaan dan pemahamannya.

Melihat kejadian ini, Umar bin Khattab memerintahkan kepada Imam Aswad Ad Du’ali untuk membuat kaidah-kaidah bahasa Arab terutama ilmu Nahwu.

Sebelum Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Pahami 5 Hal ini

Abu al-Lais as-Samarkandi dalam kitab Tanbih al-Ghafilin menjelaskan bahwa untuk menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dibutuhkan 5 hal. 

Pertama, harus didasari dengan ilmu, ini sebagai bekal penting sehingga tujuannya membuahkan hasil yang maksimal. 

Kedua, niatnya harus benar, tak lain hanya untuk mencari Ridha Allah, dan untuk menjunjung tinggi kalimat-Nya. 

Ketiga, mempunyai jiwa kasih sayang yang tinggi, serta santun, tak arogan dalam menyikapi berbagai persoalan. 

Keempat, Harus sabar dalam menuntun serta menyampaikan kebenaran, karena bila tak didasari sifat sabar, maka usahanya akan bubar. 

Kelima, harus mampu memberi contoh atau teladan yang baik, tak hanya sekedar retorika belaka, karena masyarakat butuh panutan bukan sekedar komentator bualan. Banyak orang yang mampu menasehati, namun tak mampu menjalankan ajaran sepenuh hati.

 

Kisah Umar bin Khattab diatas memberikan pelajaran berharga kepada umat islam supaya dalam melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan cara yang santun dan bijaksana.

Tags: amar ma'rufamar makruf nahi munkarnahi munkarumar bin khattab
Previous Post

PPKM Level 4 dan Pentingnya Menjaga Kehidupan

Next Post

Ini Tahapan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang Perlu Dimengerti

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
islamophobia
Gagasan

Indonesia Teladan Cerabut Akar Islamophobia

25/07/2022
Kurban dan Nalar Abrahamic Religions
Gagasan

Kurban dan Nalar Abrahamic Religions

10/07/2022
radikalisme
Gagasan

Digital Native dan Upaya Mencegah Radikalisme

25/06/2022
regulasi
Gagasan

Regulasi Bersama dalam Membangun Keutuhan Bangsa 

22/06/2022
Next Post
Ini Tahapan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Yang Perlu Dimengerti

Ini Tahapan Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang Perlu Dimengerti

Respon Islam Terhadap Kelaparan Dan Pelanggaran Ham

Respon Islam Terhadap Kelaparan dan Pelanggaran HAM

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.