Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Benih Terorisme Dan Radikalisme Di Lembaga Pendidikan

Benih Terorisme Dan Radikalisme Di Lembaga Pendidikan

Benih Terorisme dan Radikalisme di Lembaga Pendidikan

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
01/07/2021
in Kolom
4 1
0
4
SHARES
75
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sampai saat ini pasti ada yang selalu bertanya, kenapa terorisme dan radikalisme itu dikaitkan dengan Islam? Kenapa bukan agama lain, padahal secara aksi dan tindakan, hal serupa juga sering dilakukan oleh umat beragama lain. Jawaban yang tepat adalah bahwa terorisme dan radikalisme itu tindakan.

Jadi tidak ada kaitannya dengan identitas agama manapun. Adapun jika selama ini yang terkait dengan aksi tersebut agama Islam, karena memang pelakunya orang-orang muslim yang mengatasnamakan aksi mereka itu dalam rangka bela Islam, jihad di jalan Allah, melawan kezaliman, dan lain sebagainya.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Infiltrasi seperti itu sudah pernah muncul di era awal Islam sebagaimana terepresentasikan dalam kelompok Khawarij. Indikasinya, mereka beranggapan bahwa hanya mereka dan sektenya yang benar. Sedangkan siapapun yang berbeda pendapat dengan mereka dianggap kafir dan akan kekal di dalam neraka. Begitu pula siapapun yang melakukan dosa kecil, maka mereka dianggap kafir (al-Syahratsani 1992).

Dalam konteks hukum, dulu kelompok Khawarij ini selalu mendengungkan untuk menerapkan hukum Allah.  Mereka selalu berdalih “siapapun yang tidak menerapkan hukum Allah maka mereka adalah kafir, zalim, fasik.” Bahkan tuduhan seperti itu juga dilancarkan kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib sehingga mereka melakukan pembunuhan terhadap Sayyidina Ali.

Secara politik, menurut Khudlari Beik (2005), kelompok Khawarij sangat melarang keras terhadap pemimpin yang dianggap diktator, dan tidak diserahkan secara dinasti melainkan dipilih oleh orang-orang salih. Namun mereka tidak mengakui Sayyidina Usman, Ali dan Muawwiyah. Mereka sangat membenci Ali karena dianggap telah berbeda dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Dalam sepak terjangnya, kelompok Khawarij dianggap sangat keras dalam beragama. Dan mereka dari dulu sangat membenci eksistensi Syiah sebagai pengikut Ali dan keluarganya. Namun dua kelompok ini pernah berkontestasi secara kekuatan politik maupun ideologi pemikiran di era Sahabat kecil dan Tabiin, sekitar abad 2 Hijriah (Beik 2005).

Implikasi atas pertarungan sengit di atara mereka masih terasa hingga saat ini. Meskipun Khawarij tidak tampak secara organisatoris, berbeda dengan Syiah yang bahkan dijadikan sebagai mazhab meinstrem negara Iran. Namun benih-benih kekejaman dalam beragama sebagaimana dulunya dilakukan oleh Khawarij kian tumbuh subur.

Benih-benih di Lembaga Pendidikan

Seiring merebaknya lembaga pendidikan yang menawarkan kurikulum menghafal Al-Qur’an dan kultur ala awal Islam, namun di balik itu ternyata ada benalu dalam beragama. Pasalnya, mereka secara ideologi dibangun atas kepanikan moral yang menganggap bahwa gejala beragama hari ini sudah menyimpang dari ajaran Islam yang benar (Anwar 2019).

Page 1 of 2
12Next
Tags: islam radikalterorisme dan radikalisme
Previous Post

Anil Kumar Chowhan, Kaligrafer Hindustani yang Patut Dicontoh

Next Post

IJTIHAD DALAM ISLAM- Perspektif Kontemporer

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Ijtihad Dalam Islam- Perspektif Kontemporer

IJTIHAD DALAM ISLAM- Perspektif Kontemporer

Toleransi Beragama Dalam Perspektif Islam Dan Bagaimana Implementasinya Di Indonesia?

Toleransi Beragama dalam Perspektif Islam dan Bagaimana Implementasinya di Indonesia?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.