Rabu, Oktober 8, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Islam: Agama Yang Sangat Menghargai Nyawa, Ini Buktinya

Islam: Agama Yang Sangat Menghargai Nyawa, Ini Buktinya

Islam: Agama yang Sangat Menghargai Nyawa, Ini Buktinya

Abd Malik by Abd Malik
10/07/2021
in Kajian, Tajuk Utama
18 1
0
18
SHARES
353
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islam adalah agama yang tidak hanya mudah dan tidak memberatkan, tetapi juga agama yang sangat menghormati nyawa manusia. Jaminan terhadap kehidupan dan nilai sebuah nyawa menjadi perhatian Islam melalui berbagai ajaran yang disyariatkannya. Tentu saja menjadi ironi jika umat Islam justru mudah menghilangkan nyawa dengan alasan agama.

Saya secara pribadi belajar tentang Islam sebagai agama yang sangat menghargai nyawa dari hal paling kecil dalam peribadatan. Semisal ketika dalam pembahasan faktor dibolehkannya tayamum. Ada dua faktor bagaimana Islam menghargai nyawa manusia. Faktor pertama, karena sakit yang dapat membahayakan nyawa dan keselamatan fisik ketika menggunakan air. Di sinilah sejatinya Islam memprioritasnya nyawa ketimbang kesempurnaan ibadah melalui wudhu’.

BacaJuga

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Faktor kedua, ini yang menjadi titik penting, ketika tidak ada air yang hanya cukup untuk memberikan seseorang yang haus. Tidak berhenti di situ saja, bahkan ketika ada hewan yang haus sekalipun. Bukan sekedar menghormati nyawa manusia, tetapi Islam menunjukkan kelasnya sebagai agama yang begitu sangat menghormati nyawa makhluk.

Atas dasar hal yang sangat sederhana ini bisa disimpulkan bahwa sesungguhnya Islam merupakan agama yang sangat menghormati nyawa. Karenanya, tidak susah bagi para ulama klasik ketika memeras subtansi tujuan syariat (maqasyid Syariah) dengan menempatkan menjaga nyawa (hifdz nafs) sebagai salah satu pilarnya. Bahkan menurut Saya dari lima tujuan syariat, menjaga nyawa adalah pilar paling utama, meskipun dalam perdebatan kalangan ushuli ini masih status debatable.

Kaidah fikih pokok yang ketiga dalam madzhab Syafii yang berbunyi kondisi darurat membolehkan hal yang dilarang (ad-dharuratu tubihul mahdhurat) menunjukkan bagaimana Islam menempatkan nyawa demi kepentingan agama. Artinya, hal yang dilarang dalam agama dalam kondisi normal, boleh dilakukan ketika dalam kondisi darurat. Kondisi darurat (dharurah) bukan sekedar kondisi sulit (masaqat), tetapi situasi yang bisa membahayakan nyawa manusia.

Dalam implementasinya ketika seseorang kelaparan dan meyakini diri akan meninggal ketika tidak memakan sesuatu, mengkonsumsi hal yang dilarang dalam agama demi menjaga kelangsungan hidupnya bukan hanya kebolehan, tetapi kewajiban yang harus dilakukan. Dalam contoh lain, seseorang bisa melakukan pelanggaran hukum agama jika dalam kondisi dipaksa (ikrah) yang dapat mengancam nyawa manusia.

Dalam semangat Islam sebagai agama yang sangat menghormati nyawa manusia ini ada dua hal yang patut dijadikan bahan cerna dalam beragama secara cerdas. Pertama, seluruh ajaran Islam sejatinya mengandung semangat menjaga nyawa. Artinya seluruh ajaran Islam bertujuan menjaga terciptanya kondisi damai yang menjamin kelangsungan hidup manusia yang harmonis.

Page 1 of 2
12Next
Tags: AgamaIslammanusiaMenjaga Nyawapandemitujuan beragama
Previous Post

Abdel Kader Haidara: Warisan Agung Ditemukan Kembali (2)

Next Post

Tokoh Sufi yang Paling Masyhur pada Masa Bani Umayyah (1)

Abd Malik

Abd Malik

Penulis dan penikmat kopi, bisa dihubungi melalui : abdmalik82@icloud.com

RelatedPosts

gerakan gen z
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Next Post
Tokoh Sufi Yang Paling Masyhur Pada Masa Bani Umayyah (1)

Tokoh Sufi yang Paling Masyhur pada Masa Bani Umayyah (1)

Hadramaut Sebagai Destinasi Wisata Religi Abad Ini

Hadramaut Sebagai Destinasi Wisata Religi Abad Ini

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.