Lihat Juga: Dosa Besar Film Jejak Khilafah di Nusantara
Ada beberapa pengungkapan dari Azra. Yang pertama adalah diskrepansi waktu. Yang kedua, mencoba membuat fakta. Yang ketiga, memanipulasi data. Data dan fakta dibuat atau diadakan dengan selera dan maksud tertentu. Jadi, menurutnya itu adalah suatu dosa yang sangat besar.
Jika menyebut Turki Utsmani sebagai khilafah, itu juga salah. Karena Turki Utsmani secara resmi adalah Kesultanan (dynasty). Kemudian kerajaan atau kesultanan di kepulauan Nusantara merupakan kerajaan yang independen. Jadi, bukan sebuah kerajaan taklukan dari Turki Utsmani.
Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia perlu membuka wawasan peradaban Islam dan pelurusan sejarah. Dalam kasus film Jejak Khilafah di Nusantara, pemirsa mungkin akan disuguhkan data-data hubungan Islam luar dengan Nusantara. Mereka men-cocoklogi-kan data dan fakta. So, tetap saja dengan keyword “khilafah”.
Menariknya, kelompok ini sok peduli dengan peradaban Islam Nusantara dan makam-makam kuno penyebar Islam yang tak terawat !. Kemarin kemana saja yā akhī ?.